Irham Kandas Tarung di Pilkada Konsel, Ras MD: Pemilihnya Bisa Imigrasi ke Suara

Berita686 Dilihat

Potretterkini.id, KONSEL- Irham Kalenggo dikabarkan kandas bertarung di Pilkada Konsel pada 9 Desember mendatang. Maka dipastikan Komposisi kekuatan Surununddin Dangga- Rasyid (SUARA) akan makin melanggeng dengan kompetitor lainnya yang ikut bursa Pilkada.

Sekarang sudah menuju tahapan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati diawal September, membuat peta politik semakin jelas. Terutama soal komposisi pertarungan antara Bacalon.

Terkecuali di kabupaten Konawe Selatan (Konsel), diketahui bahwa ada empat figur yang selama ini bermanuver. Baik manuver elektoral hingga manuver rekomendasi parpol.

Keempat figur tersebut adalah, Surunuddin Dangga sebagai petahana, Irham Kalenggo (Ketua DPRD Konsel), Endang (Wakil Ketua DPRD Sultra) dan Rusmin Abdul Gani sang pengusaha.

Keempat nama ini diyakini akan masuk bertarung. Namun baru-baru ini spekulasi komposisi calon jumlah peserta pilkada Konsel sudah terjawab.

Irham Kalenggo yang merupakan kompetitor potensial petahana dikabarkan kandas maju bertarung di pilkada Konsel. Pasalnya, rekomendasi partai Golkar tidak jatuh ditangannya, melainkan jatuh ditangan sang petahana Surunuddin Dangga yang berpasangan dengan Rasyid yang juga anggota DPRD Provinsi Sultra.

Kenyataan itu harus diterima dengan legowo oleh Irham Kalenggo. Sebagai ketua Golkar Konsel berturu-turut, ia harus menerima kenyataan tersebut bahwa Golkar lebih memilih sang petahana.

Menanggapi hal itu, Direktur Parameter Publik Indonesia, Ras MD, mengatakan bahwa pilihan DPP Golkar terhadap petahana sangat rasional. Menurutnya, partai berlambang beringin itu merupakan partai besar dan sangat matang dalam mengambil keputusan.

“Golkar partai besar dan tentu sangat matang dalam rangka mengambil keputusan serta ditunjang oleh system yang kuat,” ujarnya.

Kata Ras, minimal ada dua faktor besar pertimbangan DPP Golkar mengeluarkan B.1 KWK kepada calon peserta Pilkada khususnya di Konsel. Faktor pertama, faktor emosional Parpol dengan calon peserta.

“Baik Surunuddin dan Irham Kalenggo, keduanya adalah kader Golkar. Bedanya, Surunuddin adalah kader senior di Golkar, sedangkan Irham kader muda Golkar.

Faktor kedua, lanjut Ras, adalah faktor keterpilihan. Golkar bahkan berkali-kali melakukan survei internal di Konsel perihal keterpilihan kedua kader Golkar tersebut, sejauh mana keterpilihannya dan peluangnya.

“Berturut-turut pula hasilnya jika sang petahana Surunuddin Dangga keterpilihannya di atas Irham Kalenggo. Bahkan kategorinya Surunuddin Dangga adalah petahana kuat,” jelasnya.

Kedua faktor besar inilah yang membuat form B.1 KWK DPP Golkar jatuh ditangan Surunuddin Dangga. Kondisi ini, menurutnya, harus diterima secara lapang dada oleh Irham Kalenggo.

“Sebagai kader Golkar dan juga ketua Golkar Konsel, harus patuh terhadap keputusan DPP Partai Golkar. Irham Kalenggo, dalam kalkulasi politik Konsel, pasca Surunuddin menyelesaikan kepemimpinannya di Konsel dua periode, Irham menjadi satu-satunya kader Golkar potensial yang bisa melanjutkan kepemimpinan seniornya. Hanya butuh kesabaran saja, serta tindakan yang tepat menuju Pilkada berikutnya,” jelasnya, Sabtu (29/8/2020)

Lalu kemanakah electoral Irham Kalenggo pasca Golkar jatuh ditangan Surnuddin Dangga? Inilah pertanyaan menarik pasca Golkar bersikap di Pilkada Konsel. Menanggapi migrasi dukungan Irham pasca Golkar jatuh ditangan Surunuddin.

Ras Md yang juga mantan Manager Strategi KCI-LSI menjelaskan bahwa, migrasi dukungan Irham Kalenggo pasca Golkar tak jatuh ditangannya, tentu kecenderungan pemilih Irham akan bermigrasi ke Surunuddin Dangga.

“Pasalnya, pemilih mereka, punya karakter hampir sama. Dibeberapa data kami secara konsisten menggambarkan jika pemilih Irham dan Surunuddin Dangga punya kemiripan,” katanya.

“Pernah kami uji dalam simulasi survei, jika nama Irham ditiadakan dalam simulasi survey, maka besar pemilih Irham bermigrasi ke Surunddin Dangga daripada ke figure lain,” ungkapnya.

Begitupun sebaliknya, kata dia, jika nama Surunuddin Dangga ditiadakan dalam simulasi survei, mayoritas pemilih Surunuddin bermigrasi ke Irham Kalenggo.

Apalagi, jika memang Irham Kalenggo benar-benar total megawal kemenangan Surunuddin Dangga, akan makin besar lagi migrasi dukungan Irham ke petahana.

“Irham itu didata kami berturut-turut, adalah kompetitor potensial. Kerja-kerja akar rumput beliau selama ini tergolong baik. Walaupun memang selisih keterpilihannya masih jauh dari petahana. Ya, Irham itu hanya butuh kesabaran saja jadi Kader Golkar yang patuh terhadap kebijakan DPP Partai Golkar. Pilkada berikutnya, beliau punya kans besar menggantikan seniornya H. Surunuddin Dangga di Konsel,” tutupnya.

Editor: La Ismeid

Komentar