Bupati Bachrun Labuta: Dialog FKUB Perkuat Warisan Toleransi di Jazirah Muna

Daerah1584 Dilihat

Potretterkini, MUNA-Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Muna menggelar dialog kerukunan antarumat beragama di Galampano Kantolalo, Sabtu (27/09/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Muna, Bachrun Labuta, Kepala Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh. Saleh, unsur Forkopimda, serta ormas dan OKP lingkup Kabupaten Muna.

Dalam sambutannya, Bupati Bachrun menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama merupakan pilar penting dalam mewujudkan visi pembangunan Muna yang lebih baik. Menurutnya, cita-cita pembangunan tidak akan tercapai tanpa persatuan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh lintas agama.

“Kabupaten Muna ini dibangun atas semangat kebersamaan. Visi kita membangun Muna yang maju dan sejahtera harus berlandaskan persaudaraan yang kuat tanpa membedakan suku, agama, dan golongan,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan bahwa toleransi di Jazirah Muna bukanlah hal baru, melainkan sudah terjalin sejak dahulu. Ia mencontohkan bagaimana masyarakat di beberapa daerah, seperti Raha dan Waleale, telah lama hidup berdampingan dengan berbagai agama dalam suasana damai dan rukun.

“Sejarah kita menunjukkan bahwa masyarakat Muna mampu menjaga kerukunan lintas agama secara alami. Di Raha dan Waleale, kita bisa melihat bagaimana umat Islam, Kristen, dan Katolik saling menghargai serta membangun kehidupan sosial yang harmonis. Nilai inilah yang harus kita teruskan kepada generasi mendatang,” ujar Bahrun.

Senada dengan itu, Kepala Kemenag Sultra, Muh. Saleh, menekankan bahwa komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga warisan toleransi di Jazirah Muna. Menurutnya, tradisi kerukunan yang sudah terjalin lama hanya bisa bertahan jika terus dipelihara melalui dialog terbuka dan saling memahami.

“Toleransi di Muna sudah berakar sejak lama. Namun, agar tetap terjaga, diperlukan komunikasi yang intens antarumat beragama. Dialog FKUB seperti ini adalah wadah penting untuk memperkuat kepercayaan, membangun pemahaman, serta merawat kerukunan yang sudah diwariskan oleh leluhur kita,” ungkap Saleh.

Dialog FKUB kali ini juga menghadirkan diskusi terbuka lintas agama, ormas, dan generasi muda. Topik yang dibahas menitikberatkan pada peran kolektif dalam menjaga harmoni sosial di era digital, sekaligus memperkuat fondasi Muna sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan toleransi.

Dengan semangat kolaborasi lintas agama ini, visi Bupati untuk membangun Muna yang lebih baik tidak hanya ditopang oleh pembangunan fisik, tetapi juga oleh pembangunan sosial yang berakar pada warisan kerukunan di Jazirah Muna.(Win/Far)

Komentar