Bersih Hari Ini, Lestari Esok: PT GKP Bergerak di World Clean-Up Day 2025″

Berita1531 Dilihat

Potretterkini.id, WAWONII– Dalam rangka Peringatan World Clean-Up Day 2025 yang dirayakan serentak di lebih dari 190 negara juga menggema di PT Gema Kreasi Perdana (PT GKP), Pada Senin (22/9), perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Wawonii ini menggelar aksi bersih-bersih lingkungan dengan melibatkan lebih dari 80 karyawan lintas Departemen.

Tiga titik operasional dipilih sebagai lokasi kegiatan, yakni area jetty, pesisir pantai, dan mess karyawan. Hasilnya, sekitar 500 kilogram sampah berhasil dikumpulkan, sebagian besar berupa plastik, kayu, serta limbah non-organik lainnya.

Environment & Forestry Superintendent PT GKP, Badrus Soleh, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan mendukung gerakan global menjaga kelestarian bumi.

“Aksi bersih-bersih ini adalah wujud nyata komitmen PT GKP dalam menjaga lingkungan. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap karyawan punya peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Ini juga bagian dari tanggung jawab kami kepada masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Badrus juga menambahkan, komitmen perusahaan dalam pengelolaan sampah tidak berhenti pada kegiatan bersih-bersih semata, tetapi juga melalui pengolahan berkelanjutan.

“Untuk penanganan sampah sendiri di sini, baik jenis sampah organik dan non-organik, kita akan proses lebih lanjut melalui pemilahan dan diolah lebih lanjut secara Reuse, Reduce, dan Recycle (3R). Seperti proses pemanfaatan sampah organik kami, yang kami jadikan bahan baku utama pupuk kompos yang diperuntukan untuk proses nursery dan revegetasi,” jelas Badrus.

Pesan ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq yang menekankan bahwa semangat World Clean-Up Day 2025 seharusnya menjadi momentum gerakan berkelanjutan.
“World Clean-Up Day bukan hanya tentang memungut sampah sehari-hari.

Namun, momentum membangun kesadaran kolektif dan kapasitas masyarakat untuk mengubah kebiasaan. Dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah, dampaknya akan besar bagi keberlanjutan lingkungan,” ucap Hanif.

“Gerakan bersih-bersih tidak boleh berhenti di satu hari, melainkan menjadi kebiasaan bersama demi mewariskan lingkungan sehat dan lestari bagi generasi mendatang,” pungkasnya. (Med)

Komentar