Seminar Nasional FPIK UHO Dorong Sinergi Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Ekonomi Biru Berkelanjutan

Berita1542 Dilihat

Potretterkin.id, KENDARI- Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Perikanan Berkelanjutan V dengan tema “Transformasi Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Mendorong Ekonomi Biru Menuju Indonesia Emas 2045” bertempat di Claro Hotel Kendari.

Kegiatan ini menjadi ajang ilmiah bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan praktisi untuk berbagi gagasan inovatif dalam mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Rektor bidang Kerjasama, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si mewakili Plt. Rektor Universitas Halu Oleo, dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi sebesar besarnya kepada FPIK UHO atas penyelenggaraan Seminar Nasional sebagai upaya untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi, sains, dan teknologi menuju ekonomi biru dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

Penyerahan plakat oleh Prof. Dr. Asriyana, S.Pi., M.Si selaku Dekan FPIK UHO kepada Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi., M.Sc., selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sebagai Keynote Speaker

Acara ini menghadirkan Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi., M.S., selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, sebagai Keynote Speaker. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya transformasi pendidikan tinggi dan riset sains serta teknologi kelautan dalam mewujudkan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan.

Seminar juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., yang turut memberikan sambutan dan apresiasi terhadap peran strategis Universitas Halu Oleo dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

Kegiatan seminar berlangsung dinamis dengan berbagai sesi paralel yang diisi oleh pemakalah dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Indonesia. Setiap pemakalah mempresentasikan hasil penelitian berdasarkan topik yang telah dipilih sesuai tema besar seminar.

Pada akhir kegiatan, panitia memberikan penghargaan kepada pemakalah terbaik dari masing-masing tema, yaitu, Tema Sosial, Ekonomi, Hukum, dan Kebijakan Perikanan: La Ode Wahidin (Universitas Bangka Belitung), Tema Bioteknologi dan Farmakologi Kelautan: Maharani (Universitas Sembilanbelas November Kolaka)

Penyerahan Plakat kepada Narasumber Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc & Prof. Dr. Ir. H. Andi Tamsil, M.S., IPM oleh Ketua Seminar Nasional Dr. Baru Sadarun, S.Pi., M.Si

Tema Oseanografi, Mitigasi Bencana, dan Perubahan Iklim: Suci Rahmadani Artika (Universitas Hasanuddin), Tema Inovasi dan Teknologi Budidaya Berkelanjutan: La Ode Tahir (Dinas Perikanan Kota Kendari), Tema Pengelolaan, Konservasi, dan Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan: Nenni Asriani (Universitas Sembilanbelas November Kolaka)

Tema Inovasi Pengolahan dan Mutu Hasil Perikanan: Rosmawati (Universitas Muhammadiah Kendari), Tema Pariwisata Bahari dan Jasa Kelautan: La Ode Mansur (Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi), Pengabdian Pada Masyarakat ,  Asni Anwar dan Tim (Universitas Muhammadiah Makassar)
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia atas terselenggaranya seminar dengan sukses.

Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat ditingkatkan ke level seminar internasional pada tahun mendatang, sebagai wujud komitmen FPIK UHO dalam memperkuat peran akademik dan penelitian di tingkat global.

Dengan terselenggaranya Seminar Nasional Perikanan Berkelanjutan V ini, diharapkan terjalin kolaborasi yang lebih luas antarperguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. (Sari)

Komentar