Potrertterkini.id, MUNA- Beredarnya informasi terkait Pemecatan Zuhdi Mulkian sebagai ketua KNPI Muna membuat polemik bagi beberapa kalangan utamanya pada OKP lingkup keluarga besar Muhammadiyah (KBM).
Zuhdi Mulkian selaku ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Muna mengaku heran atas pemecatannya dirinya ada apa? sebab dari dulu terjadi dualisme ditubuh KNPI Sultra antara Umar Bonte (UB) Vs Sahrul Beddu. Zuhdi Mulkian lebih mengakui kepemimpinan Sahrul Beddu tidak mengakui kepemimpinan UB.
Dan sejak itu pula pak Zuhdi tidak lagi merasa menjadi ketua KNPI Muna. Makanya pak Zuhdi itu heran kenapa nanti hari ini baru diberhentikan padahal dari dulu sebenarnya dia merasa bukan Ketua KNPI lagi.
“Jadi kalau pemberhentian nanti sekarang apa lagi dengan isu pemecatan yang alasannya tidak masuk akal ada. Yang kami tau Zuhdi Mulkian itu ketua PDPM bukan ketua KNPI” Ungkap Kafarun selaku Sekretaris PDPM Muna Minggu (15/11/2020).
Menurut mantan wakil bendahara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sulawesi Tenggara ini menyatakan bahwa sejak Zuhdi Mulkian menjadi Ketua PDPM Muna menyatakan dirinya bukan ketua KNPI lagi di Muna. Karena PDPM Muna meyakini bahwa tidak mungkin organisasi berjalan dengan baik jika terjadi dualisme kepemimpinan.
Olehnya itu sambungnya, pada saat pembukaan acara rekrutmen kader Pemuda Muhammadiyah Zuhdi Mulkian menyatakan pengakuan atas kepemimpinan Ady Murad sebagai Ketua KNPI Muna.
“Itu sudah jelas penyampaian pak Zuhdi saat pembukaan acara BAD bahwa PDPM Muna mengakui Kepengurusan KNPI dibawah Pimpinan Ady Murad. Jadi pada dasarnya kami tidak mengakui Kepengurusan KNPI Sulawesi Tenggara dibawa kepemimpinan Umar Bonte.
Untuk diketahui bahwa OKP dari mengakui Kepengurusan KNPI dibawah kepemimpinan Sahrul Beddu. Ini kepengurusan hasil musyawarah di hotel Athaya yang diikuti oleh seluruh OKP dari KBM,” ungkapnya.
Menurut Kafarun sebenarnya tidak mempersoalkan soal pemecatan atau pemberhentian, tetapi pada persoalan alasan pemberhentian. Tidak menjadi masalah kalau UB menganggap bahwa ketua PDPM Muna tidak bisa berorganisasi atau tidak berkualitas, itu adalah alasan pribadi.
Tetapi menyatakan bahwa Zuhdi Mulkian sebagai orang yang memperbudak diri pada kekuasaan itu hal yang tidak benar.
“Tidak menjadi masalah kalau UB menilai Zuhdi Mulkian tidak berkualitas, sebab menurut kami itu adalah penilaian yang subjektif dan sarat politik. Publik pun bisa menilai tentang kualitas pak Zuhdi itu bagaimana, kami PDPM Muna sangat mengapresiasinya.
Yang menjadi persoalan adalah terkait pernyataan UB bahwa pak Zuhdi memperbudak pada kekuasaan. Atas dasar apa ia menyatakan seperti itu, ini bisa menyesatkan publik” ucapannya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa UB tidak bisa membedakan mana memperbudak pada kekuasaan dan menunjukkan loyalitas pada atasan. Zuhdi Mulkian sebagai ASN menunjukkan loyalitas kepada atasan merupakan suatu hal di apresiasi sebagai abdi negara.
“ Zuhdi Mulkian sebagai seorang ASN menunjukkan loyalitas kepada atasan tidak bisa kita terjemahkan sebagai orang yang memperbudak diri pada kekuasaan.
Sebab seorang ASN dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara juga punya prinsip dan mekanisme, salah satunya adalah loyalitas. Jadi tuduhan UB itu sangat tidak berdasar dan terkesan terlalu jauh digiring ke suatu hal yang sifatnya politis” tegasnya.
Sebagai pernyataan penutup sekretaris PDPM Muna ini menyayangkan pernyataan UB yang mendiskreditkan Zuhdi Mulkian sebagai ketua PDPM Muna. Sebab ini akan berdampak kurang baik bagi generasi kedepannya, apalagi mereka berdua adalah sama-sama mantan aktivis UHO.
“Kami sangat menyayangkan pernyataan UB sebagai yang ditokohkan dikalangan Pemuda di Muna.
“Apa yang bisa dipetik oleh generasi kedepan dengan mempertontonkan sikap yang kurang beretika seperti ini. Saya paham ini hanya karena berbedaan sikap politik, tapi tidak berlaku bagi Zuhdi Mulkian karena dia seorang ASN,” cetusnya.
“Jadi, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada UB kami berharap kelakuan seperti ini jangan terulang lagi. Karena hal seperti itu akan melukai perasaan kami sebagai keluarga besar PDPM Muna dan Pemuda Muhammadiyah pada umumnya” pungkasnya. (Ismed)
Komentar