Potretterkini.id, KENDARI-Sekolah Dasar Negeri (SDN) 84 Kendari atau yang lebih dikenal dengan nama SD Kuncup Pertiwi menggelar pelulusan murid kelas VI di salah satu hotel di Kendari pada Sabtu, 12 Juni 2021.
Dari banyak nama murid yang sebentar lagi akan beranjak remaja dan masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), muncullah satu nama murid yang menonjol dan sempat mengharumkan nama baik Sulawesi Tenggara (Sultra) dikancah internasional.
Ia adalah Vania Nathania Eliza. Vania yang merupakan putri bungsu dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra, Anton timbang dan Yulita Tangke merupakan murid SDN 84 Kendari yang pernah menjuarai kontes ikon wajah Pesona Indonesia pada 2020 lalu.
Sang ayah, Anton Timbang menilai pencapaian putrinya tidak lepas dari peran semua guru yang berada di SD Negeri 48 Kendari yang telah mengajar serta membimbing anaknya hingga sejauh ini.
“Ini semua tidak terlepas dari peran guru-gurunya. Luar biasa untuk putri saya, yang sudah belajar dengan keras walau proses pembelajaran dengan daring, namun ia tetap semangat,” ujar Anton Timbang.
Dengan upaya yang Vania lakukan, lanjutnya, ia dapat bersaing hingga masuk dalam peringkat sepuluh besar. Sebab, untuk masuk dalam peringkat sepuluh besar itu merupakan hal yang sangat sulit, terlebih lagi jumlah saingannya sangat banyak.
“Walau tak mendapat peringkat pertama, namun saya sangat mengapresiasi atas kegigihannya,” imbuh Anton.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SD Negeri 84 Kendari Asfitria mengungkapkan, Vania merupakan siswi berprestasi baik di pembelajaran maupun di bidang ekstra kulikuler (Ekskul).
“Vania memang menonjol dalam pembelajaran dan ekstrakurikuler. Setelah saya tanya-tanya, pada masa pandemi seperti saat ini, orang tuanya sangat berperan penting, seperti memanggil guru les ke rumahnya agar Vania tetap menerima pelajaran sebagaimana mestinya,” ungkapnya.
Menurut Asfitria, Vania merupakan siswi yang memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, dan sangat memperhatikan teman-temannya jika mendapat kesulitan.
“Di sekolah Vania sangat aktif. Aktif di ekskul, dan sangat peduli dengan teman-temannya, jika ada temannya yang susah, dia berusaha untuk membantunya. Dan hebatnya, dari 141 siswa siswi yang mengikuti pelulusan, dia berhasil masuk sepuluh besar,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Yulita Tangke mengatakan, pandemi Covid-19 telah merubah kebiasaan, termasuk bagi para murid. Jika sebelumnya mereka bebas berinteraksi dengan teman-temannya, pandemi telah membuat aktivitas mereka menjadi terganggu.
“Pandemi telah merubah proses belajar mengajar dari sebelumnya tatap muka kini menjadi belajar daring. Anak-anak menjadi kehilangan momentum untuk berkumpul bersama dan berinteraksi sosial yang juga penting dalam membangun kepribadiannya,” kata Yulita.
Namun demikian, ia mengatakan, hikmah yanh dapat dipetik dari pandemi ini adalah orang tua yang dapat mengambil peran menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah.
“Di saat itulah kami merasakan betapa beratnya menjadi seorang guru. Harus penuh kesabaran dalam mendidik anak-anak. Olehnya itu kami ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada para guru yang telah mendidik anak-anak kami. Terima kasih atas pengabdiannya,” pungkasnya.(med)
Komentar