Potretterkini.id, KENDARI-Kampus Unsultra
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) resmi mengumumkan lembaga pendidikan yang akan menyelenggarakan pendidikan Beasiswa SDM Sawit 2025 pada 23 April 2025.
Universitas Sulawesi Tenggara setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, lolos menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi dari 41 perguruan tinggi yang terpilih untuk menyelenggarakan program pengembangan SDM PKS tahun 2025.
Pada tahun ini BPDPPKS memberikan kuota sebanyak 4.000 penerima beasiswa yang akan disebar pada 41 perguruan tinggi penyelenggara beasiswa.
Unsultra dipercaya untuk menyelenggarakan beasiswa untuk Program Studi Agribisnis Fakultas Teknik Pertanian dan ini merupakan tahun pertama mendapatkan kepercayaan sebagai menyelenggarakan beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
Pada tahun 2025 Unsultra mendapatkan kuota sebanyak 30 orang untuk Program Studi Agribisnis. Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc.Agric, menyampaikan terima kasih kepada BPDPKS dan Direktur Kelapa Sawit dan Palma Dirjenbun yang telah memberikan kepercayaan kepada Unsultra sebagai lembaga penyelenggara beasiswa SDM kelapa sawit.
Kepercayaan dari BPDPKS sebagai penyelanggara program beasiswa SDM kelapa sawit adalah suatu anugerah besar bagi Unsultra dan sudah sepatutnya disyukuri dan tentu kepercayaan ini harus kami jawab dengan implementasi program ini dengan baik, berkualitas dan taat azas.

Unsultra sungguh-sungguh serius untuk mengambil bagian untuk turut serta mensukseskan program pemerintah khususnya dibidang SDM perkebunan kelapa sawit dan membantu mensosialisasikan program ini khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara.
Terkait program SDM kelapa sawit ini, Unsultra telah memiliki kurikulum berdasarkan SKKNI yang juga merujuk pada program Asta Cita Pemerintahan Prabowo Gibran, responsif terhadap era disrupsi dan isu perubahan iklim dan lingkunga serta problem solving.
Mahasiswa penerima beasiswa SDM kelapa sawit di kampus Unsultra akan diberikan pengayaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui perkuliahan, praktek laboratorium, praktek lapang dan atau magang.
Mahasiswa akan diberikan pembinaan soft-skill melalui berbagai kegiatan co-kurikuler untuk memungkinkan mahasiswa kelak memiliki kemampuan adaptasi dan problem solving serta mendukung kemampuan mereka untuk sukses di dunia kerja dan cepat mendapat pekerjaan serta menjadi inovator dan pencipta lapangan pekerjaan khususnya untuk mendukung program pengembangan, hilirisasi dan industrialisasi kelapa sawit.
Mahasiswa juga didorong dan diwajibkan secara aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti pembinaan kegiatan kemahasiswaan seperti minat, bakat dan penalaran dibidang seni, olah raga, karya ilmiah, kepemimpinan, kemampuan berwirausaha, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan lainnya.

Unsultra juga memberikan ruang dan wadah bagi mahasiswa untuk selalu mengembangkan diri melalui berbagai ajang kompetisi ditingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Penerima beasiswa SDM kelapa sawit di Unsultra melalaui mitra luar negri akan mendapatkan peluang dan kesempatan untuk mengikuti program magang, pengabdian masyarakat dan international student mobility di luar negeri.
Mahasiswa penerima beasiswa SDM kelapa sawit akan ditempatkan di Asrama Pemimpin Masa Depan Unsultra yang terletak berdampingan dengan kampus Unsultra. Di halaman asrama terdapat panggung aspirasi dan kreativitas mahasiswa.
Pengelola asrama memiliki program khusus bagi penghuni asrama meliputi pembinaan karakter, spritual, kewirausahaan, wawasan kebangsaan, pentas budaya dan lainnya, ungkapnya.
Perlu diketahui persyaratannya mendapatkan beasiswa Beasiswa SDM Sawit 2025 diklik laman website https://www.beasiswasdmsawit.id/
Insan perkebunan Indonesia sebelumnya kembali mempersiapkan generasi muda cemerlang untuk menerima Beasiswa Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (beasiswa sawit) tahun 2025 yang tahun ini untuk ditarget akan memberikan beasiswa kepada 4.000 calon mahasiswa.
Beasiswa ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang dulu namanya BPDPKS. Dana Beasiswa sawit ini bukan APBN, tapi berasal dari levy (pungutan ekspor) dimana yang menanggung beban levy tersebut adalah TBS (Tandan Buah Segar) Petani Sawit. (Redaksi)
Komentar