Unsultra FGD Nasional Pengelolaan Dana Beasiswa, Fokus Pengembangan SDM Putra Putri di Kelapa Sawit

Berita558 Dilihat

Potretterkini.id, KENDARI- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar Forum Grup Diskusi (FGD) Nasional untuk membahas pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit, dengan salah satu topik utama mengenai pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kelapa Sawit bagi Putra Putri daerah yang bekerja di sektor tersebut.

FGD tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, yakni Anggota DPR RI dapil Sultra Jaelani,  Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) termasuk akademisi, pengusaha perkebunan, serta perwakilan pemerintah daerah di Gedung WTC Unsultra Kamis (6/2/2025), dirangkaikan  penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama stakeholder kelapa sawit.

Rektor Unsultra Prof Dr Ir H. Andi Bahrun, M. Sc Agric, dalam kesempatan itu menyampaikan pentingnya program yang dapat meningkatkan kualitas hidup Putra Putri di kelapa sawit di Sulawesi Tenggara. Menurutnya, sektor perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu penggerak ekonomi utama di daerah tersebut, namun seringkali melibatkan anak-anak yang harus bekerja untuk membantu keluarga.

Oleh karena itu, Unsultra berinisiatif untuk menggagas program yang fokus pada pendidikan dan pemberdayaan SDM bagi Putra Putri terbaik kita, agar mereka memiliki masa depan yang lebih baik.

“Pada tahun lalu, Unsultra telah mulai mengakomodir inisiatif ini dengan menyediakan beasiswa dan pelatihan keterampilan yang dapat membuka peluang bagi anak-anak pekerja kelapa sawit untuk mengembangkan potensi mereka. Ke depan, kami berharap dapat memperluas cakupan program ini, melibatkan lebih banyak pihak, dan memberikan dampak yang lebih besar,” ungkap Andi Bahrun.

Selain itu, Andi juga menuturkan, pentingnya kerjasama antara perguruan tinggi, perusahaan perkebunan, dan pemerintah untuk menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit. Dengan pendekatan yang tepat, Andi yakin bahwa pengelolaan dana yang optimal dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi perkembangan pendidikan dan keterampilan anak-anak pekerja.

Andi Bahrun juga mengapresiasi kehadiran Jaelani, Anggota DPR RI dari Komisi IV, yang turut serta dalam FGD tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Jaelani merupakan langkah yang sangat tepat sebagai mitra dan sebagai wakil daerah pemilihannya.

“Kehadiran beliau dalam diskusi ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperhatikan sektor perkebunan kelapa sawit, serta memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, terutama anak-anak yang terdampak oleh industri ini. Ini adalah bentuk dukungan yang sangat berarti bagi perkembangan daerah dan masa depan anak-anak pekerja kelapa sawit,” ujar Andi.

FGD ini juga membahas berbagai kebijakan terkait dengan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit, termasuk pengelolaan dana yang transparan, serta inisiatif-inisiatif sosial yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dengan inisiatif ini, diharapkan sektor perkebunan kelapa sawit tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi, tetapi juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup dan pendidikan bagi anak-anak pekerja, menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Lebih detail lagi orang nomor Wahid Unsultra itu, menjelaskan BPDPKS memiliki dana yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan pengembangan SDM, termasuk beasiswa bagi putra-putri petani kelapa sawit.

Sehingga, di tahun 2025, Unsultra kembali mengajukan proposal agar bisa menjadi salah satu perguruan tinggi penyelenggara beasiswa BPDPKS. Pengajuan proposal beasiswa ini sejalan dengan komitmen kami dalam meningkatkan kualitas SDM di bidang kelapa sawit.

Prof Andi Bahrun menyampaikan kerjasama dengan stakeholder ini nantinya akan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa, baik melalui program magang, riset bersama, maupun pengajaran dari praktisi industri.

Saat ini, Unsultra telah menandatangani MoU dengan delapan perusahaan, di mana lima perusahaan pada tahun sebelumnya, dan tiga perusahaan tahun 2025. Selain perusahaan, Unsultra juga melakukan kerja sama dengan pemerintahan daerah, dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra.

Selain pengembangan SDM, Unsultra juga menargetkan untuk mendapatkan hibah riset di sektor kelapa sawit.

“Kami ingin mengambil bagian tidak hanya dalam peningkatan SDM, tetapi juga dalam penelitian yang bisa memberikan kontribusi nyata bagi industri sawit,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Anggota DPR RI dari Komisi IV, Jaelani, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Universitas Sulawesi yang telah menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga penyedia beasiswa, khususnya yang berkaitan dengan sektor perkebunan kelapa sawit.

Kerja sama ini, yang dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU), diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak pekerja kelapa sawit di Sulawesi Tenggara.

Jaelani menilai bahwa langkah yang diambil oleh Unsultra untuk melibatkan lembaga-lembaga penyedia beasiswa sangat penting, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh sektor kelapa sawit dalam mendukung perekonomian daerah.

Namun, ia juga menyadari tantangan yang dihadapi oleh anak-anak pekerja kelapa sawit yang sering kali terhambat dalam mengakses pendidikan yang layak.

Jaelani yakin kedepan Unsultra akan menjadi pilot project dalam pengembangan SDM di sektor kelapa sawit. Sehingga ia berharap ke depannya, seluruh stakeholder bisa berkolaborasi untuk mendorong peningkatan SDM.

“Unsultra juga bisa menjadi kampus prioritas bagi BPDPKS dalam mendistribusikan beasiswa, penelitian, dan pengembangan SDM lainnya,” ujar Jaelani.

Menurut Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, MoU yang dilakukan Unsultra ini merupakan langkah yang sangat positif dan tepat. Dengan melibatkan lembaga-lembaga penyedia beasiswa, kita memberikan kesempatan yang lebih luas putra putri pekerja kelapa sawit untuk melanjutkan pendidikan mereka. Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Jaelani dalam komentarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Tenggara memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal kesejahteraan anak-anak yang terlibat dalam industri ini.

Jaelani mengungkapkan bahwa sebagai anggota DPR RI, ia akan terus mendukung langkah-langkah yang dapat meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan bagi anak-anak pekerja kelapa sawit melalui kebijakan yang pro-rakyat. (Med)

Komentar