TUJUAN DAN HAKIKAT ZAKAT FITRA SEBAGAI ESENSI KEPEDULIAN SOSIAL DALAM ISLAM

Berita Utama635 Dilihat

Potretterkini.id-Pada mukadimah tulisan episode IV ini mengutip ayat suci al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60, yang menjelaskan, Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.

Ayat al-Qur;an surat At-Taubah ayat 60 tersebut, menunjukkan pentingnya zakat dalam mendukung kesejahteraan sosial dan membantu yang membutuhkan, serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Zakat fitrah, yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu, bukan hanya sekadar kewajiban agama, yang merupakan manifestasi dari kepedulian sosial yang mendalam. Dalam konteks ini, zakat fitrah lebih dari sekadar ritual keagamaan; Zakat Fitrah adalah cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam, yang mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama, terlebih lagi bagi mereka yang membutuhkan.

Tujuan utama dari zakat fitrah adalah untuk membersihkan jiwa orang yang berpuasa dan memberikan rasa kesejahteraan kepada mereka yang kurang mampu, khususnya pada hari Raya Idul Fitri.

Dengan memberikan zakat fitrah, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, membantu mempersempit jurang sosial antara yang kaya dan miskin.

Hal ini secara langsung menciptakan rasa kebersamaan dan keadilan sosial dalam masyarakat, yang merupakan nilai fundamental dalam ajaran Islam.
Zakat fitrah mengajarkan nilai kepedulian terhadap sesama.

Dalam masyarakat yang semakin individualis, zakat fitrah menjadi pengingat untuk tidak melupakan saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Islam dengan tegas mengajarkan agar setiap individu tidak hanya fokus pada dirinya sendiri, tetapi juga menjaga kesejahteraan orang lain.

Ini adalah wujud nyata dari prinsip ukhuwah (persaudaraan) yang mengikat seluruh umat Islam, tanpa memandang status sosial atau ekonomi.
Pada hakikatnya, zakat fitrah juga berfungsi sebagai instrumen untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk, seperti keserakahan dan ketidakpedulian terhadap sesama.

Saat seseorang memberikan sebagian hartanya untuk membantu orang lain, ia juga sedang membersihkan dirinya dari sifat egois dan meningkatkan rasa empati terhadap penderitaan orang lain.

Zakat fitrah dengan demikian bukan hanya ritual yang berdampak secara sosial, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang sangat penting dalam membentuk karakter pribadi seorang Muslim.

Pada era saat ini, di mana ketimpangan sosial semakin mencolok, zakat fitrah memiliki peran yang semakin relevan. Zakat fitrah dapat dijadikan sebagai alat untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di kalangan umat.

Dengan memanfaatkan zakat fitrah secara maksimal, kita memperkuat solidaritas sosial, berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Pada akhir tulisan ini, zakat fitrah adalah salah satu cara Islam untuk menumbuhkan rasa peduli (care) dan berbagi kepada sesama, serta mempererat ikatan persaudaraan dalam masyarakat.

Zakat fitrah mengingatkan kita bahwa kekayaan sejati bukan hanya dilihat dari harta yang dimiliki, tetapi pada sejauh mana kita mampu memberikan manfaat bagi orang lain. (Episode-4)

Oleh :Ustadz Dr. Anidi, M.Si., M.S.I., M.H Dekan FKIP Unsultra/Ketua DKM Al-Fattah Unsultra

Komentar