Potretterkini.id, MUNA-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna terus melakukan upaya peningkatan taraf ekonomi masyarakat melalui potensi sumber daya lokal. Jagung merupakan sumber daya lokal yang menjadi makanan pokok masyarakat Muna kedepan akan diolah sedemikian rupa sehingga meningkatkan pendapatanan petani di Muna.
Olehnya itu Pemda Muna melalui Dinas Tanaman Pangan , Holtikultiura dan Perkebunan (TPHP) berencana akan membangun pabrik jagung yang berlokasi di Desa Bea Kecamatan Kabawo, dengan lahan yang disiapkan seluas 2 hektar.
Dalam pembangunan pabrik tersebut, Pemda Muna menyiapkan dana sebesar 15 milyar. Hal demikian disampaikan oleh Ogo Atfal selaku Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas TPHP (8/1/2021).
Kabid sarana dan prasarana Dinas TPHP ini menyatakan bahwa ada potensi pengembangan ekonomi Muna di Bidang pertanian. Potensi tersebut meliputi tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan dengan luas hamparan 103.322 hektar (50,21 %) dari luas wilayah kabupaten Muna.
Katanya, bila melihat dari sisi mata pencaharian, sebagian besar masyarakat Muna didominasi oleh petani. Data 2019 tentang kependudukan Muna, bahwa dari total penduduk 231.450 jiwa dengan jumlah 56.83 kepala keluarga (KK). Dari total tersebut sebanyak 36.961 KK bekerja sebagai petani (65 %) dengan jumlah kelompok tani sebanyak 802 kelompok.
“Untuk industry pengelolaan jagung, potensi yang akan dikembangkan seluas 72.649 hektare (35,3 %) dari total luas wilayah daratan Kabupaten Muna. dari potensi tersebut yangg baru bisa dimanfaatkan dengan tanaman jagung hanya seluas 9.984 hektare (13,7 %) dari seluruh potensi tanah,” paparnya.
Lebih lanjut Ogo Atfal menyampaikan, bahwa kedepan bidang pertanian merupakan sector yang sangat strategis bagi pembangunan dan kemajuan Muna. Selain dapat membuka lapangan kerja, penyedia pangan, penyumbang devisa dan PAD juga dapat mendorong berkembangnya sektor ekonomi yang lain.
Terjadinya dinamika harga pada komuditas jagung menjadi problem tersendiri bagi masyarakat, olehnya itu untuk mengatasi problem tersebut Pemda melakukan terobosan dengan mendirikan pabrik jagung.
“Hal yang terjadi sebelumnya adalah ketika panen jagung sedikit atau tidak bersamaan dengan panen raya maka harga jagung meningkat. Sebaliknya jika panen jagung banyak atau bersamaan dengan panen raya maka harga jagung akan merosot,” katanya.
Dengan diadakannnya pabrik jagung diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut sebab akan diolah dengan cara modern melalui agro industry. Olehnya itu masyarakat diharapkan tetap menjaga dan memperhatikanm kualitas jagung yang ditanam,” tegasnya. (Afar/Meid)
Komentar