Potretterkini.id, KENDARI– Upaya meningkatkan partisipasi pemilih menjelang perhelatan politik 2024. Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) melaksanakan Seminar Politik dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di Gedung WTC Unsultra pada Rabu (5/7/2023).
Dengan mengangkat tema “Peran Mahasiswa dalam Berpartisipasi Menjaga Stabilitas dan Mencegah Polarisasi Pemilu 2024”. Hadir sebagai yakni Ketua KPU Sultra, Azril, Ketua Bawaslu Sultra, Iwan Rompo Banne, Dosen Unsultra yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel), Dr. H. Arsalim Arifin, dan Koordinator BEM Nusantara (Kornus) Sulawesi yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsultra periode 2021-2023, Hasir serta di moderatori oleh Nadila.
Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengapresiasi kegiatan seminar politik dan Pemilu 2024 yang digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Unsultra seusai prosesi pelantikan pengurusnya. Kegiatan tersebut merupakan suatu tradisi yang sangat baik, apalagi tema yang diangkat sangat tepat dan strategis terkait dengan peran mahasiswa dalam Pemilu 2024 mendatang.
Ia menjelaskan, kampus yang dipimpinnya itu, sejak dahulu bertekad terus mengambil peran penting dalam prosss demokrasi, dalam proses pembangunan untuk kebaikan daerah, negeri, generasi muda guna mencerdaskan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama dalam cerdas memilih.
Lanjut Andi kegiatan seperti ini, kita sudah laksankan sebelumnya. Dimana Unsultra berkerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar kegiatan Talkshow dengan tema ‘Gerakan Cerdas Memilih’ yang berlangsung secara nasional, dan RRI di Kendari memilih Unsultra memilih Unsultra sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan.
Andi menjelaskan secara detail bahwa kampus mempunyai emapat peran dalam Pemilu 2024 mendatang, yakni pertama sebagai fasilitator. Jadi kampus tidak boleh anti dengan politik, namun kampus sebagai wadah pendidikan politik apakah itu melalui kurikulum maupun melalui kegiatan seminar politik dan Pemilu 2024 seperti ini.
Poin Kedua kampus berperan sebagai advokasi. Artinya kampus dapat berperan dalam memperjuangkan dan membela hak- hak masyarakat dalam berpolitik dan berdemokrasi. Dan ketiga sebagai edukator. Jadi kampus juga harus mampu mengedukasi masyarakat, pemilih pemula utamanya untuk bagaimana cerdas dalam memilih dalam menggunakan hak- haknya dan menjalankan kewajibannya dengan baik serta seterusnya.
“Dan tentu yang terakhir atau keempat, adalah bagaimana kampus sebagai pengontrol atau pengawal dan memastikan Pemilu 2024 berjalan sesuai dengan etika demokrasi, etika politik, termaksud sistem berdemokrasinya. Sehingga tidak mencederai Pemilu 2024, kampus (Unsultra) harus memainkan peran itu,” jelasnya.
Rektor berharap, agar kegiatan hari ini merupakan langkah lebih lanjut dan akan ada lagi kegiatan- kegiatan yang lain bagi Unsultra untuk menciptakan demokrasi yang betul- betul berintegritas dan sukses yang membawa kesejahteraan dan berkah bagi semua masyarakat.
Sementara Ketua KPU Sultra, Azril mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilakukan mahasiswa ilmu pemerintahan FISIP Unsultra, Tentu ini merupakan giat yang sangat baik karena memberikan ruang kepada penyelenggara untuk menyampaikan kepada para mahasiswa. Dengan begitu, KPU Sultra berharap, materi yang disampaikan dalam seminar ini dapat diteruskan kepada masyarakat sekitar terutama bagi keluarganya
“Dengan tujuan, memberikan kecerdasan dalam hal bagaimana seorang pemilih memilih pemimpinnya, baik yang ada di legislatif maupun dieksekutif betul betul mengedepankan akan visi misi dan program kerja dari masing masing peserta dalam hal ini partai politik, perseorangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan presiden nantinya,” tuturnya.
Ketua Bawaslu Bawaslu Sultra Iwan Roompo Baane menjelaskam bahwa Pemilu serentak 2024 bukan hanya menjadi PR penyelenggara pemilu, tapi juga menjadi PR seluruh rakyat Indonesia, termasuk generasi milenial yang cerdas dan kritis khususnya masyarakat akademisi yang dalam kampus Unsultra, yang mendambakan pemimpin yang jujur dan amanah, mampu membawa pada kemajuan.
Khususnya bagi kami bawaslu tentu
pengawasan partisipatif menjadi momok penting untuk mendukung terlaksananya pemilu yang bersih, berintegritas, dan melakukan pencegahan terhadap black campaign kecurangan dan money politik.
Tentu dalam prakteknya, generasi milenial jangan hanya menjadi penonton tetapi berperan dalam melakukan pengawasan.
mampu mencipatkan energi positif khususnya dalam hal pelaksanaan pengawasan pemilu partisipatif.
Sementara itu, Kormus Sulawesi, Hasir menambahkan, menghadapi pemilu 2024 mendatang sebagai agen of change atau agen perubahan perlu mengawal jalannya pelaksanaan pemilu, tak bisa dipungkiri beberapa Pemilu 2019 silam cukup menyusahkan dan banyak kejanggalan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang meninggal dan kecurangan di berbagai daerah terlebih hasil quick qount yang berbeda beda.
“Nah ini lah hal yang paling penting untuk di kawal oleh teman mahasiswa. Kemudian dalam pemilu serentak ini pasti akan adanya isu- isu yang bertebaran di media sosial (Medsos) seperti hoax heterspeck dan lain- lain. Kemudian harapan saya sebagai Kormus untuk para Bawaslu para calon- calon yang melakukan kecurangan mesti ditindak dan di berikan sanksi sesuai undang- undang yang berlaku,” pungkasnya. (Red)
Komentar