Potretterkini.id, KENDARI-Direktur Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Dr LM Bariun SH MH, memberikan tanggapannya terkait pentingnya sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung pemerintahan yang baru di Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangeruka dan Wakil Gubernur Hugua para Bupati/ Wali Kota se Sulawesi Tenggara.
Dalam program 100 hari pertama, pemerintah daerah fokus pada tiga aspek utama yakni pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan.
La Ode Bariun menekankan bahwa sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting agar implementasi kebijakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap komitmen pemerintah provinsi yang telah menyusun program-program strategis yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
“Untuk menangani masalah pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan, diperlukan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Khususnya untuk sektor ekonomi dan ketahanan pangan, dua hal ini sangat terkait dengan keberlanjutan kehidupan masyarakat, terlebih menjelang bulan Ramadhan,” ujar La Ode Bariun, Selasa (26/22025).
Mengenai ketahanan pangan, La Ode Bariun menambahkan bahwa saat ini kondisi ketahanan pangan Sulawesi Tenggara berada pada posisi surplus. Namun, kondisi ini harus dijaga dan dipertahankan. Terlebih lagi, bulan Ramadhan biasanya diikuti dengan peningkatan permintaan terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu bekerja keras untuk memastikan stabilitas harga pangan.
“Menjaga dan mengontrol harga pangan menjadi salah satu tantangan terbesar menjelang Ramadhan. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah memastikan distribusi pangan berjalan lancar, menghindari penimbunan, serta melakukan pengawasan ketat terhadap praktik spekulasi harga yang merugikan masyarakat. Selain itu, penting untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal agar ketahanan pangan tidak tergantung pada impor,” tambahnya.
Dalam hal ini, La Ode Bariun juga mengingatkan pentingnya memaksimalkan potensi sektor pertanian di Sulawesi Tenggara. Pemerintah daerah perlu terus mendorong program yang mendukung para petani lokal, baik dari sisi pelatihan maupun penyediaan sarana produksi yang memadai.
Dengan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi, ketahanan pangan dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
La Ode Bariun menegaskan, stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang saling terkait.
Jika ketahanan pangan terjaga, maka akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, terlebih pada sektor-sektor yang bergantung pada pasokan bahan pangan.
“Dalam menghadapi bulan Ramadhan dan masa-masa sulit lainnya, kita harus memastikan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, serta memperkuat ketahanan ekonomi dan pangan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang terarah dan koordinasi yang baik, diharapkan Sulawesi Tenggara mampu menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan, terutama di tengah tantangan yang ada.
Mengenai bidang ekonomi, La Ode Bariun menyarankan agar pemerintah daerah tidak hanya fokus pada peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Hal ini penting agar setiap keluarga dapat memiliki pendapatan yang layak, yang akan memperbaiki kualitas hidup mereka, termasuk untuk membiayai pendidikan anak-anak.
“Anak-anak boleh saja diberikan makan gratis, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana orang tua mereka memiliki pendapatan yang cukup untuk memastikan pendidikan anak-anak mereka tetap terjaga. Masyarakat yang sejahtera, dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, akan lebih berdaya dalam mendukung pendidikan dan masa depan generasi muda,” tutupnya.
La Ode Bariun mengingatkan bahwa penciptaan lapangan kerja harus didorong melalui sektor-sektor yang relevan dengan kebutuhan daerah, seperti pertanian, pariwisata, dan industri kreatif. Kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk mengoptimalkan peluang-peluang ini. (Far/Med)
Komentar