Siswa MA Lapokainse Gelar Persami, Cetak Generasi Mandiri, Toleran, dan Berkarakter Islami

Berita1791 Dilihat

Potretterkini.id, MUNA BARAT-Madrasah Aliyah (MA) Lapokainse sukses menggelar kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) di Lapangan MA Lapokainse pada 9–10 Agustus 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan tamu ambalan dan pelantikan Penegak Bantara.

Persami yang diikuti siswa-siswi MA Lapokainse tersebut berlangsung meriah dan penuh semangat. Rangkaian kegiatan meliputi upacara pembukaan, pelatihan keterampilan kepramukaan, lomba ketangkasan, hingga prosesi pelantikan.
Penerimaan tamu ambalan merupakan tradisi pramuka penegak untuk menyambut anggota baru tingkat ambalan.

Dalam kegiatan ini, anggota baru diperkenalkan pada sejarah ambalan, nilai-nilai kepramukaan, serta janji untuk memegang teguh Trisatya dan Dasa Dharma. Proses ini bertujuan membentuk kesiapan mental, fisik, dan spiritual anggota agar siap mengikuti kegiatan pramuka di tingkat penegak.

Sementara itu, pelantikan Penegak Bantara adalah tahap resmi pengukuhan anggota pramuka penegak yang telah memenuhi Syarat Kecakapan Umum (SKU) Bantara. Pelantikan dilakukan secara khidmat, di mana anggota mengucapkan janji Trisatya dan menerima tanda Bantara sebagai simbol kesiapan menjadi teladan serta pemimpin di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Kepala MA Lapokainse, Khosen, menuturkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membentuk peserta didik menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan berintegritas.
“Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah agar siswa mampu memimpin masa depan dengan karakter Islami dan wawasan kebangsaan yang kuat,” ungkap Khosen usai memberikan arahan, Sabtu, (09/08/2025).

Lebih lanjut, Khosen menjelaskan bahwa Persami bukan sekadar ajang mengasah keterampilan kepramukaan seperti tali-temali, pionering, atau baris-berbaris. Kegiatan ini juga dirancang sebagai laboratorium pembentukan karakter, di mana para peserta dilatih untuk berpikir kritis, memimpin kelompok, mengatasi masalah secara kreatif, serta menjaga kekompakan.

Selain itu, Persami MA Lapokainse juga menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dan toleransi. Hal ini tercermin dari kerja sama lintas kelas dan latar belakang, pembiasaan saling menghargai pendapat, serta diskusi yang mendorong sikap inklusif.

“Nilai moderasi mengajarkan siswa untuk tidak bersikap ekstrem, sedangkan toleransi menumbuhkan rasa hormat terhadap perbedaan, baik di dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat luas. Dengan cara ini, kegiatan kepramukaan menjadi sarana membentuk generasi muda yang tangguh, terbuka, dan siap hidup rukun dalam keberagaman,” tutup Khosen.

Dengan semangat kebersamaan, seluruh peserta mengikuti kegiatan hingga penutupan. Persami tahun ini diharapkan menjadi momentum berharga dalam membentuk generasi penerus bangsa yang siap berkontribusi positif di tengah masyarakat.

Editor: Kafarun

Komentar