Potretterkini.id, MUNA Adanya bencana non alam yang berkepanjangan yakni pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid 19) menyebabkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini juga menyebabkan penundaan pembelajaran tatap muka beberapa kali, yang awalnya dilaksanakan pada Bulan Juli 2021, kemudian ditunda sampai 02 Agustus 2021.
Namun karena adanya ketetapan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna bersama Satgas Covid 19 Kabupaten Muna sehingga PPKM diperpanjang sampai 15 Agustus 2021, sehingga pembelajaran tatap muka juga sampai tanggal tersebut.
“Yang lalu kita sudah sepakati bahwa pembelajaran tatap muka berdasarkan ketentuan prokes akan dilaksanakan mulai 02 Agustus. Namun karena hasil evaluasi dari Satgas Covid 19 masih membutuhkan perpanjangan. Hal itu juga merupakan hasil rapat di galampano yang dipimpin langsung oleh Bupati Muna, sehingga pembelajaran tatap muka akan diselenggarakan sampai tanggal 15 Agustus,” ungkap Ashar Dulu selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Senin (02/08/2021).
Ashar Dulu lebih lanjut menjelaskan bahwa keadaan tersebut bukan berarti tidak sama sekali pergi ke sekolah. Bagi daerah-daerah pelosok yang sulit jaringan komunikasi serta membantu masyarakat yang ekonomi lemah, diperkenankan untuk masuk sekolah sekali pada tiap minggu.
“Bagi daerah yang sulit jaringan, siswa yang tidak punya laptop, serta yang ekonomi lemah mereka ke sekolah sekali seminggu. Mereka pergi ke sekolah diberi tugas serta dibimbing oleh gurunya, pada minggu berikutnya siswa menyetor tugas kepada guru,” jelasnya.
Untuk itu, katanya, sambil menunggu hasil evaluasi berikutnya dari Satgas Covid 19, maka zona akan dibagi per kecamatan. “Kita tunggu evaluasi berikutnya, nantinya akan dibagi per kecamatan. Bila ada kecamatan yang betul-betul zona hijau, maka akan dilaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan Prokes,” terangnya.
Sebelumnya Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna ini menyampaikan, bila pembelajaran tatap muka sangat dikehendaki oleh masyarakat. Namun karena dirinya prihatin jangan sampai membahayakan siswa, maka harus mengikuti ketetapan pemerintah dan satgas Covid 19.
“Sebenarnya masyarakat mendesak untuk belajar tatap muka, namun kami prihatin jangan sampai membahayakan anak-anak kita. Untuk itu kita harua sabar, serta menunggu sampai keadaan pulih kembali,” tutup Ashar Dulu. (Afar/Meid)
Komentar