Potretterkini.id, MUNA BARAT – Pemadaman listrik yang berturut-turut terjadi sangat meresahkan masyarakat, utamanya di Wilayah Muna Barat. Keadaan demikian menuai reaksi dari berbagai macam kalangan masyarakat.
Diantaranya adalah Tokoh pemuda Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara mendesak Pemerintah daerah Muna dan Muna Barat Barat untuk turun tangan mengatasi krisis daya listrik yang dialami di wilayah tersebut.
Menurut Ramadhan Mpera, sebagian besar warga pengguna listrik PLN di Kabupaten Muna dan Muna barat masih terus mengalami pemadaman aliran listrik PLN.
Ketua Partai Gelora Indonesia Muna Barat mengaku kesal dengan adanya pemadaman aliran listrik yang terus berlanjut dilakukan pihak PLN, karena sangat mengganggu aktivitas masyarakat, mengingat ketersediaan listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat.
“Ini sangat merugikan kami sebagai masyarakat, sebab saat ini listrik merupakan kebutuhan mendasar,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah pusat melalui Pemerintah Daerah Muna dan Muna Barat berusaha mencari solusi, khususnya PLN, segera mengatasi permasalahan krisis daya listrik itu, mengingat dua kabupaten ini ternyata belum menerima pasokan listrik yang memadai sehingga pelayanan PLN seringkali meresahkan masyarakat.
Politisi partai Gelora kabupaten Muna Barat ini meminta kepada Pemerintah daerah bersama pihak legislatif untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menyikapi masalah krisis listrik ini, seperti memanggil manajemen PLN untuk mencari akar masalah sekaligus solusinya.
Selanjutnya Pemerintah daerah Muna dan Pemda Muna barat bersama legislatif harusnya bersinergi meminta penjelasan dari PLN terkait persoalan krisis energi listrik yang terjadi dan bagaimana solusi penanganannya. Kalau perlu masalah krisis listrik ini kedua pemda ini, harus melaporkan lansung kepada pemerintah daerah tingkat provinsi agar dapat membantu mengatasinya, karena masalah listrik ini sangat meresahkan masyarakat.
“Ya, setiap hari atau seminggu selalu ada pemadaman aliran listrik,” katanya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan listrik, warga yang mampu harus ditunjang dengan travo atau alat untuk menstabilkan arus listrik.
Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak banyak mengalami kerugian, terutama alat-alat elektronik yang rusak akibat jaringan listrik kerap mengalami naik turun daya dan pemadaman secara tiba-tiba.
“Mau enggak mau, kami ataupun masyarakat harus beli adaptor, soalnya kalau tidak bisa hancur peralatan elektronik yang digunakan,” ujar ketua Partai besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah ini.
Kontributor : Kafarun
Komentar