Potretterkini.id,KENDARI– Anggota DPR RI, Ir Ridwan Bae, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Perum Bulog Kendari, pada hari Jumat 26 Maret 2020. Sidak dilaksanakan untuk mengetahui ketersediaan stok pangan di tengah musim hujan, Pandemi dan Jelang Ramadhan.
Dalam sidak itu, Ridwan menyoroti kinerja Perum Bulog kendari yang dianggap kurang maksimal dalam melakukan penampungan ketersediaan bahan pangan. Ia khawatir Bulog ini belum sigap menghadapi jika terjadi kondisi terburuk, jika secara tiba-tiba timbul bencana alam.
Misalnya dalam pengamatanya dilihat pada kapasitas daya tampung muatan perum bulog 20 ribu ton. Yang terisi saat ini, kurang lebih 200 ton. Hal ini tidak seimbang dengan kebutuhan masyarakat sebanyak 40 ribu ton dalam setahun.
Presentase daya tampung gudang dari 200 ton hanya mencapai 1 persen. Ketika gagal panen maka dampaknya pada kekurangan stok beras.
“Hasil pengamatan atas sidak hari ini secara umum Bulog kendari terkhusus komoditi beras tidak siap dengan segala kemungkinan terburuk. Langkah prepentif tidak ada sama sekali,” kata Ridwan.
Selain itu lanjutnya, kondisi komoditi secara standar kualitas tidak terpenuhi (beras simpanan telah melebihi dari batas waktu penyimpanan atau lebih dari 8 bulan.
Ridwan menyebut, belum lagi berhubungan dengan penampungan beras di Sultra 3 kabupaten belum memiliki gudang penampungan yakni Kolaka Timur (Koltim), Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe.
Persoalan pangan ini harusnya tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mewacanakan impor beras tentu bukan tanpa dasar dan perhitungan yang jelas. Salah satunya bisa karena faktor kinerja Bulog.
“Dalam rangka mengamankan kebijakan presiden Republik Indonesia terkait ketersediaan pangan khususnya beras di seluruh wilayah maka diperlukan peran pengawasan dari seluruh element pemerintah termaksuk anggota DPR RI,” pungkasnya. (La Ismeid)
Komentar