Potretterkini.id, KENDARI– Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof Dr. Ir. Andi Bahrun M.Sc, Agric, menegaskan bahwa Fakultas Pertanian Unsultra siap berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan yang digulirkan oleh pemerintah.
Dalam sebuah konferensi pers di kampus Unsultra, dengan awak media, Potretterkini.id, Pada Sabtu (24/1/2025), Andi Bahrun mengungkapkan, bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar dalam pengelolaan pertanian yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional, dan bahwa semua pihak, baik pemerintah, akademisi, swasta bahkan media harus bekerja sama untuk membantu masyarakat khususnya petani dalam mengelola sektor pertanian secara efek, efisien, menguntungkan dan berkelanjutan.
“Ketahanan pangan adalah isu krusial, dan Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang sangat potensial menjadi daerah penyangga ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Kami di Unsultra melalui Fakultas Pertanian siap untuk berkontribusi dalam mengambil bagian dan mensukses program ketahanan pangan. Semua pihak, baik pemerintah, akademisi, swasta, media dan masyarakat, perlu bersinergi untuk memastikan bahwa pertanian dikelola secara efisien dan produktif serta berkelanjutan,” ujar Andi Bahrun.
Ketua APTISI Sulawesi Tenggara ini juga menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menghentikan terhadap komoditas strategis seperti beras, jagung, gula, dan garam tahun 2025.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari Proghram Asta Cita Prabowo Gibran dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong Indonesia untuk lebih mandiri dalam produksi pangan. Ini adalah langkah strategis yang akan mendorong kita untuk lebih serius dalam mengelola sumber daya alam dan pertanian yang kita miliki serta menunjukkan kebijakan yang pro rakyat,” ujar Andi Bahrun.
Selain itu, Ketua Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) Sultra memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang telah banyak berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Ia menilai kebijakan dan program yang digagas oleh Andi Amran telah berhasil membawa perubahan signifikan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia.
“Kerja keras Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, patut diapresiasi. Beliau telah membawa banyak perubahan positif dalam sektor pertanian, mulai dari modernisasi pertanian peningkatan produktvitas hingga peningkatan kesejahteraan petani. Kami di Unsultra siap mendukung visi dan misi beliau dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia,” ungkap Andi Bahrun.
Tak hanya itu, Andi Bahrun juga mengapresiasi dan mendukung penuh langkah tegas Menteri Pertanian yang menindak tegas pihak-pihak yang mencoba merusak sektor pertanian khsusunya penyalahgunaan wewenang dan yang berupaya menghalangi upaya pelayanan prima kementerian pertanian.
Menurut Andi Bahrun, langkah tegas tersebut sangat penting untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari segala penyalahgunaan wewenang, penciptaan iklim pengelolaan dibidang pertanian yang sehat dan mendorong kemajuan yang berkelanjutan serta meningkatkan kepercayaan publik.
Langkah tegas yang diambil oleh Bapak Menteri untuk memberantas pihak-pihak yang bermain dalam pengembangan pertanian sangat kami dukung.
Ketegasan dalam menindak oknum yang merugikan sektor pertanian akan memberikan rasa aman bagi para petani dan memastikan program-program pembangunan pertanian dapat berjalan dengan baik,” tambah Andi Bahrun.
Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar Ilmu Pertanian UHO ini menyoroti potensi sumber daya alam yang dimiliki Sulawesi Tenggara, tidak hanya dalam bidang tambang, tetapi juga sektor pertanian dalam arti laus secara keseluruhan.
Menurutnya, daerah ini memiliki potensi sumber daya alam termasuk kekayaan biodiversity yang dapat dimanfaatkan untuk mensukseskan program dibidang pertanian termasuk pengembangan pangan lokal yang berkelanjutan. Namun, untuk mengoptimalkan potensi tersebut, dibutuhkan keberpihakan yang nyata dari berbagai pihak, terutama penanganan mulai dari aspek hulu hingga hilir.
Terwujudkan ketahanan pangan di daerah ini diperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi antara lain peningkatan ketersediaan lahan produksi baru dan produktif, dukungan infrastruktur, diversifikasi, dukungan pembiayaan, kemudahan akses terhadap input, perbaikan sistim distribusi, sumber daya manusia yang terampil dan handal, dukungan teknologi dan inovasi serta kelembagaan dan tata kelola yang baik serta berpihak pada rakyat.
Andi Bahrun menambahkan bahwa program ketahanan pangan juga diperhadapkan dengan perubahan iklim khususnya terkait ketersediaan air. Oleh karena itu perhatian infrastruktur irigasi menjadi sesuatu yang penting. Perbaikan infrastruktur irigasi tidak hanya untuk peningkatan propduktivitas tetapi juga untuk peningkatan indeks pertanaman.
Disamping itu yang juga terus diupayakan program kehilangan hasil panen dan kehilangan pangan termasuk program peningkatan nilai tambah dan distribusi nilai tambah,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasialn program ketahanan pangan sangat tergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, TNI POLRI, masyarakat/petani dan media yang selalu saling mendukung dan bersinergi guna memastikan peningkatan produktivitas pertanian, inflasi terkendali, penguatan ketahanan pangan, stabilitas harga pangan serta peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Andi Bahrun. (Med)
Komentar