Potretterkini.id, KENDARI-Pelatihan kepemimpinan terhadap mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam proses mematangkangkan diri pembentukan karakter dan mentalitas dalam memimpin forum-forum besar. Tak terkecuali para mahasiswa Sulawesi Tenggara (Unsultra).
Kehidupan kuliah pada dasarnya tidak hanya berpusat pada kegiatan akademik, melainkan juga pengembangan diri, selain hard skill dan pengetahuan, mahasiswa sebaiknya juga mengasah soft skill mereka.
Salah satu upaya dan tekad Unsultra untuk membentuk karakter kepribadian mahasiswa menyelenggarakan Unsultra Camp III dengan tema “Pendidikan Politik dan Demokrasi Mahasiswa Di Era Digital” yang dilaksanakan di gedung WTC Unsultra berlansung tanggal 4-6 Oktober dengan tujuan untuk menyiapkan para mahasiswa menjadi calon pemimpin masa depan.
Melalui acara penutupan, Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun M.Sc., Agric yang didampingi Eks Ketua BEM Unsultra, Arsan Arsyad, Hasir, dan Ketua BEM Muh Abri Ardan mengatakan, kegiatan Unsultra Camp merupakan kali ketiga dilaksanakan. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk melatih dasar kepemimpinan mahasiswa agar produktif, inovatif dan mampu beradaptif, sehingga mereka menjadi calon pemimpin masa depan bangsa.
“Sejak awal di Unsultra saya memimpikan untuk menyelenggarakan latihan kepemimpinan mahasiswa yang dikemas dalam Unsultra Camp. Tentunya setiap tahun, tema yang diangkat disesuaikan dengan isu-isu yang kekinian dan kebutuhan yang ada baik level daerah maupun nasional,” ujarnya.
Lanjut orang nomor wahid Unsultra ini, katakan, Camp pada dasarnya sama dengan latihan kepemimpinan dan tema yang diangkat kali ini adalah pendidikan politik dan demokrasi di era digital. Karena pada tanggal 27 November mendatang akan diselenggarakan Pilkada, olehnya itu, mahasiswa lebih ditekankan pada politik. Sehingga dalam proses demokrasi yang ada, diharapkan mereka dapat membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa.
Selain itu, Ketua APTISI Sultra tersebut sangat salut terhadap materi yang dihadirkan dalam Unsultra Camp III ini, dimana menurutnya, mahasiswa diajak bagaimana menjalankan proses demokrasi yang baik misalnya netralitas politik dan seterusnya. Bagi dirinya itu adalah sesuatu yang baik apa lagi melaui video yang mereka buat terkait menolak money politik.
“Ini yang harus kita dorong, sehingga pilkada ini memang betul-betul murni, untuk membawa kemajuan daerah. Dengan begitu mereka tidak hanya menjadi pemilih Cerdas tetapi juga membantu mengawasi proses pemilu damai.
“Saya sudah sampaikan jika ada mahasiswa yang mendapatkan kasus atau kecurangan pilkada dan membawa bukti akurat, saya akan berikan reward.
“Kita mengharapkan bersama, menciptakan Pilkada yang jujur kredibel aman dan tertib,” Pungkas Andi Bahrun. (Med)
Komentar