Potretterkini.id,RUMBIA-Dalam menyambu hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 79 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024, Pejabat (Pj) Bupati Bombana, Drs Edy Suharmanto inginkan guru di Kabupaten Bombana menjadi guru yang bermutu.
Edy mengatakan, Untuk menjadi guru bermutu, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional yang tinggi dan sikap positif terhadap pekerjaannya.
” Perlu kita ketahui bahwa tema PGRI tahun ini yaitu guru bermutu Indonesia maju, untuk mencapai tema ini tentunya kita membutuhkan guru seperti tema hari ini. Kuatnya Indonesia terjadi jika terbentuknya generasi bangsa yang cerdas,dan disini guru memiliki peranan yang penting untuk mewujudkan itu semua,”ujarnya.

Terkait besarnya peran guru, Edy mengharapkan guru mendapatkan perhatian lebih sehingga tetap semangat dan selalu ber inovasi dalam pembelajaran.
” Selain itu nasib para guru lebih diperhatikan terutama guru honorer. Kami juga sangat berharap guru akan lebih sejahtera dan memiliki kompetensi yang lebih dalam hal pembelajaran,” harapnya.
Lebih lanjut diakui Edy, untuk di Bombana sekarang ini sudah banyak guru yang telah sertifikasi dan ada juga yang masi dalam proses agar mendapatkan sertifikasi, baik itu ASN PPPK dan honorer.
Edy menambahkan, setiap tahun, Hari Ulang Tahun PGRI menjadi momen refleksi, bukan hanya bagi para guru tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan HUT PGRI ke-79 pada tahun ini yang mengusung tema Guru Bermutu, Indonesia Maju.
” Kembali mengingatkan kita pada sejarah panjang perjuangan guru dalam membangun negeri ini. Dengan melihat perjalanan organisasi PGRI sejak awal, kita bisa memahami bagaimana guru-guru di Indonesia telah menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa di tengah berbagai tantangan, ” katanya.
Untuk diketahui sejar guru di Indonesia merupakan momentum yang harus dikenang. Setelah Indonesia merdeka, kebutuhan akan pendidikan yang merata dan berkualitas semakin mendesak.
Melalui Kongres Guru Indonesia yang diselenggarakan pada 24-25 November 1945 di Surakarta, para guru dari berbagai daerah, latar belakang pendidikan, agama, dan kelompok politik bersatu dalam satu organisasi nasional bernama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Kongres ini tidak hanya menandai terbentuknya PGRI, tetapi juga menyatukan seluruh guru di Indonesia untuk tujuan yang lebih besar: memajukan pendidikan dan mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan masyarakat.
Para guru yang tergabung dalam PGRI waktu itu memiliki tiga tujuan utama mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran yang demokratis, serta memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan guru sebagai pekerja pendidikan. Hingga kini, tujuan-tujuan ini tetap menjadi landasan utama dalam gerak PGRI sebagai wadah bagi para guru di Indonesia.
PGRI bersifat unitaristik, independen, dan nonpartisan. PGRI tidak memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender, dan asal usul. (ADV)
Komentar