Peringati HSN 22 Oktober Kemenag Muna Laksanakan Lomba Pengamalan Al Qur’an

Metro Kota736 Dilihat

Potretterkini.id, MUNA – Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan momentum yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada momentum tersebut mengingatkan kita pada peran ulama dan santri dalam upaya perjuangan merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Memperingati hal tersebut Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Muna melaksanakan lomba terkait dengan pengamalan Al Qur’an. Kamaruddin selaku Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muna menyampaikan, Kegiatan tersebut sangat penting dalam rangka membumikan Al Qur’an.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kepada Al Qur’an sehingga masyarakat makin cinta pada Al Qur’an. Dengan demikian bisa menjadi cara untuk membumikan Al Qur’an di Kabupaten Muna,” ungkapnya, Jumat (8/10/2021).

Mantan Kepala Kemenag Kabupaten Muna Barat ini lebih lanjut mengungkapkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mensosialisikan ke masyarakat tentang keunggulan pesantren.

“Lomba itu juga meberikan informasi ke masyarakat mengenai keunggulan pesantren di masyarakat. Ada hal-hal tertentu yang tidak didapatkan di lembaga pendidikan lain kecuali di Pondok Pesantren, terutama dalam pendalaman ilmu agama,” ungkapnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut juga menjadi sarana evaluasi serta memberi semangat kepada para santri untuk terus meningkatkan semangat dan kualitas belajar. ” Momentum ini dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi dan mengukur kemampuan santri. Selain itu juga untuk memacu semangat mereka untuk terus belajar dan mendalami Al Qur’an,” terangnya.

Hasan Singku selaku Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren Kemenag Kabupaten Muna yang juga ketua panitia menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang diperlombakan dalam kegiatan tersebut yakni Lomba Hafal Al Qur’an, Fahmil Qur’an atau Cerdas Cermat Al Qur’an (CCQ) Syahril Al Qur’an dan Lomba Ceramah. Pada kegiatan ini peserta lomba bukan hanya Pesantren tapi juga di TPQ.

“Lomba ini pesertanya berasal dari pesantren juga TPQ, sehingga bisa jadi pesertanya dari sekolah umum. Hal ini dilakukan untuk mencari peserta yang berpotensi menjadi bibit, untuk diikutkan pada MTQ Provinsi yang rencana akan dilaksanakan di Kabupaten Muna,” ungkapnya.

Untuk soal- soal pada lomba yang akan diperlombakan nantinya sesuai panduan atau standar yang telah disepakati. “Untuk soal-soal nantinya berdasarkan kesepakatan pada pelaksanaan MTQ Nasional di Padang pada MTQ Nasional tahun 2020 yang lalu,” pungkas Hasan Singku.

Kontributor : Kafarun

Komentar