Potretterkini.id, KOLAKA- Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada (13 Februari 2021) terjadi deadclok. Pasalnya, dua club PBSI Kolaka yang memilih hak suara sah masing-masing mengusung perwakilan kandidat sebagai calon ketua.
Dimana nama Zainal Amrin dicalonkan Club Agro Kolaka dan Ramadhan dicalonkan SBS Kolaka. Maka keadaan ini posisi Suara 1-1 sehingga proses Muscab sulit memutuskan untuk melanjutkan pemilihan ketua PBSI Kolaka Periode 2021-2025.
Plt Pengkab PBSI Kolaka sekaligus Pimpinan Sidang Musyawarah, Eduar Lenohingide SE, membenarkan, bahwa untuk sementara pemilihan ketua PBSI Kolaka ditunda, sebab kedua calon tidak mau legowo untuk mundur.
“Untuk mendapatkan titik terang kami panitia, memberikan kesempatan kedua calon tersebut berembuk untuk menentukan sikap, jika tidak diindahkan lagi maka pengurus PBSI Kolaka akan menyerahkan sepenuhnyak kepada PBSI Provinsi untuk menunjuk ketua terpilih,” katanya.
Eduar menjelaskan, perkumpulan club di Kolaka berjumlah 33 Club. Tapi yang memenuhi syarat sesuai dengan Standar Informasi(SI) PBSI hanya 3 Perkumpulan Club yakni Top Kolaka, SBS Kolaka, dan Agro Kolaka
Namun, dari ke 3 club yang berhak setelah diverifikasi dokument hanya 2 club berhak menyalurkan suaranya yakni Agro Kolaka dan SBS Kolaka.
Ketua Umum Pengda PBSI Sultra, LM Bariun menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil rembuk kedua calon.
“Kita inginkan kedua calon tersebut untuk bersikap demi berjalannya roda organisasi PBSI Kolaka, kan mereka masing-masing anggota DPRD, yah harus ada yang legowo tinggal mereka berembuk siapa yang memilih ketua dan sekretaris PBSI,” tegas Bariun.
Pada Pokoknya pengda Provinsi menunggu hasil rembuk kedua kandidat, kalau tidak ada putusan maka dalam waktu dekat PBSI Provinsi mengadakan rapat pleno memutuskan ketua terpilih.
“Hasil seleksi dilakukan secara selektif dan obyektif secara profesional kami akan melihat jejak kedua kandidat dalam membawa PBSI Kolaka,” pungkasnya.(*La Ismeid)
Komentar