Potretterkini.id, MUNA-Kabupaten Muna merupakan salah satu daerah potensial pada sektor peternakan. Fenomena ini didukung oleh kondisi alam, dengan hijauan yang membentang luas. Terkait dengan hal ini Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kabupaten Muna melakukan seminar pendahuluan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Terapung Kota Raha ini, dihadiri oleh pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Asisten Ahli dan Staf Ahli, serta tokoh masyarakat. Kegiatan ini dalam hal analisis resiko pengembangan sapi potong, mendukung Kabupaten Muna sebagai sentral bibit sapi Bali Sulawesi Tenggara. LM Syahrir selaku Kepala Balitbang Kabupaten Muna menyambut baik langkah UHO sebagai mitra dalam kegiatan ini.

“Terimakasih kepada UHO telah menjalin kerjasama dengan kami, dalam hal pengembangan sapi potong. Meskipun ini baru usulan penelitian, paling tidak menjadi potensi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Muna,” ungkapnya, Jumat (23/09/2022).
Sementara itu LM Yakub selaku Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan menyatakan hal yang sama terkait agenda ini. “Muna merupakan wilayah hijauan yang luas, sehingga potensi besar untuk pengembangan peternakan. Saat ini hampir semua masyarakat di wilayah Kabupaten Muna sudah memelihara sapi,” terangnya.
Selain itu ia menuturkan, Kabupaten Muna akan menjadi kawasan pengembangan sapi di Wilayah Indonesia Timur. “Sudah ada penyampaian dari Mentri Pertanian, nantinya Muna bakal jadi sentral pengembangan sapi di Indonesia Timur,” jelasnya.
Birokrasi yang lama berkecimpung di dunia peternakan ini berharap dengan kajian ilmiah yang dilakukan oleh UHO bisa menjadi acuan bagi Pemda Muna. “Kita berharap dari hasil penelitian ilmiah, menjadi pedoman bagi kita untuk budidaya sapi potong bibit sentral sapi bali. Sehingga potensi peternakan di Muna bisa dikembangkan dengan baik, sehingga menjadi pencaharian utama bagi masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya untuk saat ini populasi sapi di Muna sudah semakin banyak, menyebar di wilayah pedesaan bahkan ada di kota. “Dengan hijauan yang sangat luas memungkinkan sapi hidup di saentaro Muna. Untuk itu harus ada mekanisme baru dalam rangka pengembangan peternakan, sehingga betul-betul jadi mata pencaharian masyarakat,” tutupnya.
Kontributor :Kafarun
Komentar