Potretterkini.id, MUNA – Kondisi ruas jalan yang rusak penghubung antara 3 kabupaten yaitu muna,muna barat dan buton tengah raha- lakapera provinsi sultra sangat memprihatinkan. Hal tersebut menunjukan banyaknya jalan yang berlubang sehingga melumpuhkan akses transportasi darat dan perekonomian masyarakat melalui perdagangan domestik antar 3 kabupaten yang saling menyuplai hasil bumi.
“Rusaknya jalan yang menghubungkan Raha – Lakapera sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat, utamanya bagi para petani. Lebih-lebih lagi dengan adanya pemblokiran jalan di jalur ini, itu sangat menyulitkan bagi distribusi hasil pertanian,” ungkap Fajar Imsak selaku Ketua Permatani Sultra, Selasa (31/08/2021).
Sementara itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sampai terindikasi belum melakukan langkah-langkah kongkrit terkait perbaikan jalan raha-lakapera. Di kutip dari pernyataan Kepala Dinas Sumber daya Air dan Bina Marga Propvinsi Sultra senin (23/8/2021).
Ia mengatakan ruas jalan raha-lakapera belum semuanya diperbaiki karena keterbatasan anggaran dan hanya di anggarkan sekitar Rp6 miliar yang hanya mencukupi 3 kilo meter saja dan belum semuanya dapat di perbaiki.
“Kalau terus-terusan seperti itu, bagaimana nasib para petani nantinya. Bisa jadi akan memperburuk perokonomian masyarakat yang notabene petani lokal, ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah provinsi,” lanjutnya.
Lebih lanjut Ketua Permatani Sultra ini menerangkan, keresahan masyarakat yang terdampak ruas jalan yang rusak raha-lakapera tidak dapat di hindari lagi. Berbagai aksi pemblokiran jalan dilakukan masyarakat sampai saat ini yang menuntut pemprov sultra untuk segera memperbaiki jalan tersebut.
“Masyarakat menganggap jalan raha-lakapera adalah permasalahan yang sudah lama tetapi tidak pernah di realisasikan. oleh pemprov sultra sebagai penanggung jawab perbaikan jalan yang menghubungkan antar daerah atau jalan provinsi. Dengan demikian distribusi hasil-hasi pertanian dari satu daerah ke daerah yang lain, dapat terakomodir dengan baik,” tutupnya.
Kontributor :Kafarun
Komentar