Potretterkini Id, KENDARI– Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sultra, menfokuskan pembinaan atlet dikalangan usia dini taruna dan remaja, tiga komponen tersebut, sangat tepat dilakukan binaan dan didikan sebab mengingat mereka masih muda-muda, energik memiliki semangat yang tinggi dalam bertanding demi meraih prestasi yang dicita-citakan. Hal ini disampaikan Ketua Umum PBSI Sultra LM Bariun, di Kendari, Senin (9/2/2021).
Dikatakannya, kedepan seluruh atlet yang menjadi tanggungjawab PBSI Sultra akan didaftarkan melalui sistem informasi.
“Hal ini guna mempermudah dan mengetahui atlet-atlet kita berprestasi, kita lakukan pembinaan secara profesional sehingga tidak berpindah pada provinsi lain. Karena itu, pernah terjadi pada atlet PBSI asal Konawe Sulawesi Tenggara, Apriani Rahayu, berpindah Club DKI Jakarta.
“Pada hal ia adalah atlet pebulutangkis yang menyabet prestasi nasional bahkan international, dan kita tidak mau lagi terulang kembali seperti itu, atlet kita ditarik provinsi lain,” terangnya.
“Brand yang kita galakan adalah sukses organisasi dan sukses prestasi.kalau sukses organisasi maka kita kedepankan pembinaan. Itu yang menjadi tanggungjawab adalah club-club masing-masing, makanya itu kami dorong khususnya kalangan usia dini, taruna dan remaja” sambungnya.
Kalau terjadi pertandingan lanjutnya, baik internal regional maupun nasional menjadi syarat mutlak. Seorang atlet harus terdaftar disistem informasi website PBSI Sultra, kalau tidak terdaftar berarti tidak bisa ikut bertanding, selain itu atlet harus mendapatkan idcar anggota.
Tujuannya katanya, bahwa Sultra itu akan diketahui berapa usia dini yang dilatih dan berapa usia dewasa dan taruna yang dilatih.
Sistem dilakukan seluruh Indonesia akan mengetahui bahwa PBSI Sultra ini seperti ini perkembangannya.
“Sehingga kita dapat melakukan kontrol terhadap atlet-atlet yang berprestasi. Itu yang sementara saya galakan sekarang ini. Kita dalam waktu dekat ini akan ada turnament olahraga yang akan dibuka oleh Pangdam XlV Hasanuddin, dan kelihatan kegiatan tersebut regional.
“Jadi kalau peserta PBSI yang akan berlaga nantinya kita undang lewat sistem tidak perlu lagi surat menyurat, tinggal masing pengurus daerah mengirim nama atletnya yang akan bertanding,” katanya.
Direktur Pascasarjana Unsultra ini, tambahkan, bahwa sistem akan memudahkan dan bisa melihat atlet PBSI, kalau ia sudah terdaftar disistem maka tidak akan bisa lagi dipake provinsi lain, misalnya atlet Sultra main di Provinsi lain maka dengan sendirinya dia akan terbaca dan tidak akan diterima didaerah tersebut.(*La lsmeid)
Komentar