Potretteekini.id, KENDARI– Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan aset perbankan di Sultra per April 2021 meningkat 7,88 persen jika dibandingkan kredit tersalurkan April 2020.
“Per April 2021 Kinerja perbankan di wilayah Sultra menunjukkan pertumbuhan yang Positif. Total aset perbankan di Sulawesi Tenggara sebesar Rp41,95 Triliun yang terdiri dari aset Bank Umum sebesar Rp41,62 Triliun dan aset BPR sebesat Rp331 Milyar atau meningkat sebesar 14,97% bila dibandingkan dengan total aset posisi April 2020,” ujarnya, kepada media di Sultra, Rabu (30/6/2021).
Kata dia, dapat diakumulasi penyaluran kredit perbankan di Sulawesi Tenggara berada pada besaran Rp28,21 Triliun yang terdiri dari kredit Bank Umum sebesar Rp27,26 Triliun dan kredit BPR sebesar Rp244 Milyar meningkat sebesar 7,88% bila dibandingkan dengan kredit yang disalurkan pada posisi April 2020.
Kredit perbankan di Sulawesi Tenggara didominasi oleh penyaluran kredit kepada Sektor Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 47,33%, kemudian sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 21,78%, dan sektor Pemilikan Rumah Tinggal sebesar 10,58%.
Hal yang positif juga terlihat pada Market Share Perbankan Syariah di Sulawesi Tenggara pada April 2021 sebesar 5,96%, meningkat dari periode April 2020 yang sebesar 4,84%. Pada sektor Industri Keuangan Non Bank pertumbuhan aset masing masing dari Modal Ventura meningkat sebesar 11,72% (yoy).
Namun, Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan bertumbuh sebesar negatif 10,07% (yoy) pada posisi April 2021. Pada triwulan I 2021, Premi Asuransi Umum tumbuh positif sebesar 49,68% (yoy) sedangkan premi Asuransi Jiwa mengalami pertumbuhan negatif.
Sebesar 42,65% (yoy). Sedangkan Klaim Asuransi umum meningkat sebesar 38,06% (yoy), dan Klaim. Asuransi Jiwa menurun sebesar 39,03% (yoy). Sedangkan Non Performing Fund (NPF) Perusahaan Pembiayaan posisi April 2021 sebesar 4,00%, memburuk atau naik sebesar 0,13% dibandingkan posisi Maret 2021 yang mencapai 3,87%.
Pasar Modal posisi April 2021 menunjukkan trend yang meningkat dari sisi jumlah investor yang tumbuh sebesar 151,11% (yoy) dengan total transaksi saham di Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 202,31% (yoy).
Dikatakanya, dalam skala nasional, total aset Sektor Jasa Keuangan (SJK) sebesar Rp19.418 Triliun yang terdiri dari aset Perbankan sebesar Rp9.431,12 Triliun, Pasar Modal sebesar Rp7.309,14 Triliun dan IKNB sebesar Rp2.667,61 Triliun. Proporsi aset tersebut didominasi oleh Bank Umum yaitu lebih dari 76% industri keuangan perbankan Indonesia. Bahkan bila digabungkan dengan BPR, pangsa pasarnya mencapai sekitar 78%.
Selanjutnya adalah asuransi 12,36%, lembaga pembiayaan 4,76%, dana pensiun 2,63%, lembaga keuangan khusus 2,14%, jasa penunjang 0,11%, fintech P2P 0,03%, dan LKM 0,01%. (La Ismeid)
Komentar