Muna Barat Dapat Dukungan Infrastruktur dan Pendidikan dari Kementerian PUPR

Berita1529 Dilihat

Potretterkini.id, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan komitmennya untuk mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.

Hal itu diungkapkan Menteri PUPR, Dody Hanggodo, saat menerima kunjungan Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (6/5/2025).

Dody menegaskan bahwa sektor infrastruktur menjadi prioritas utama dalam mendukung pembangunan daerah. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah pembangunan jaringan irigasi teknis yang dibutuhkan petani Muna Barat.

“Insya Allah kita support untuk infrastruktur di Muna Barat, yang paling cepat bisa kita kerjakan irigasi karena sudah ada Inpresnya,” ujar Dody.

Pembangunan irigasi ini sendiri merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025, yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi di berbagai daerah. Selain irigasi, pembangunan jalan juga menjadi bagian dari skema Inpres Infrastruktur Daerah, meskipun saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Namun, dukungan Kementerian PUPR tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur fisik. Dalam kesempatan itu, Menteri Dody juga menyampaikan perhatian terhadap sektor pendidikan, dengan rencana pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Muna Barat. Sekolah tersebut akan memberikan layanan pendidikan gratis dari tingkat SD hingga SMA.

“Saya minta ke Pak Bupati siapkan lahan untuk SR yang masuk ke pembangunan Tahap 2A. Kita akan sekolahkan anak-anak Muna Barat,” tegas Dody.

Bupati La Ode Darwin menyambut baik rencana tersebut dan menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 8 hektare serta melengkapi seluruh dokumen pendukung pembangunan SR.

“Kami siap mendukung penuh. Semoga pembangunan sekolah ini bisa segera terealisasi,” katanya.

Selain itu, La Ode Darwin juga menyampaikan bahwa Muna Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun, keterbatasan infrastruktur, terutama irigasi, menjadi kendala besar.

“Sawah kami mencapai 5.000 hektare, tapi belum ada irigasi teknis. Beberapa desa bahkan terpaksa menanam nilam karena saluran air terputus. Kalau dibiarkan, tanah bisa rusak dalam 2–3 tahun ke depan,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dari Kementerian PUPR, La Ode Darwin berharap pembangunan di Muna Barat dapat lebih cepat terealisasi. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi masyarakat setempat dan mendorong peningkatan kesejahteraan, sejalan dengan tujuan besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kontributor: La Ode Muhamad Aslam

Komentar