Potretterkini.id, KENDARI-Angka persebaran virus Covid-19 masih terus meningkat. Upaya pemerintah untuk menekan hal tersebut melalui program vaksinasi belum mendapatkan respon yang antusias dari masyarakat. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 4 Agustus 2021 pukul 18.00 menunjukkan bahwa dari total 208 juta lebih warga Indonesia yang menjadi sasaran vaksinasi, hanya 23.29% yang telah mengikuti vaksinasi tahap I, sedangkan untuk vaksinasi tahap II hanya 10.55%.
Kontroversi soal penggunaan vaksin masih terus mengemuka. Berita hoax terkait vaksin pun masih tersebar massif dan cukup mempengaruhi pola pikir masyarakat. Hal tersebut tentunya memerlukan penanganan yang serius serta upaya-upaya preventif agar masyarakat dapat tercerahkan dengan informasi yang benar dan bersikap dengan cara yang tepat.
Atas dasar itulah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian akan menyelenggarakan Webinar Nasional bertema “Kontroversi Vaksin Covid-19: Kemaslahatan atau Mengejar Target?!. pada Sabtu, 28 Agustus 2021, pukul 09.30-12.00 WITA.
Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Sultra, Prof. Muh. Nurdin, M.Sc, mengungkapkan bahwa kegiatan webinar (Seminar Online) ini akan menghadirkan 2 narasumber yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing, yakni Kombes. Pol. dr. Farid Amansyah, SpPD Finasim., selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri dan Prof. Dr. Chairul A. Nidom, drh. MS. selaku Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) dan Ketua Tim Riset Corona & Formulasi Vaksin – Professor Nidom Foundation/PNF.
“Kombes Pol dr. Farid Amansyah, SpPD Finasim telah menggagas projek perubahan dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19 dengan tema akselerasi program vaksinasi nasional berbasis presisi Polri menuju herd immunity di Indonesia. Untuk mengakselerasi implementasi projek perubahan ini, beliau membangun kolaborasi dan sinergitas dengan semua stakeholders. Selain itu, dalam rangka memperkuat implementasi tersebut juga melakukan strategi komunikasi di antaranya media televisi, medsos (instagram, youtube), aplikasi dokkes presisi, dan media online nasional,” jelas Prof. Nurdin.
“Sementara itu, Prof. Nidom selaku Guru Besar Biologi Molekuler Unair dan Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) diharapkan akan menjelaskan kajian ilmiah terkait kemaslahatan dan kemungkinan dampak yang akan ditimbulkan oleh Vaksin Virus Covid-19 di Indonesia,” imbuhnya.
Guru Besar Fakultas MIPA UHO ini juga menjelaskan bahwa Pelaksanaan Vaksinasi memungkinkan menjadi objek riset yang dapat dievaluasi. Menurutnya, mutasi virus sangat berpengaruh pada antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi, sehingga perlu dilakukan riset lebih lanjut pada vaksin-vaksin yang ada kini.
“Oleh karena itu diskusi pencerahan dan evaluasi ilmiah terkait Vaksin Covid 19 menjadi penting dilakukan untuk memastikan hipotesis herd immunity dapat terjadi atau sekedar mengejar target?,” tandasnya.
Prof. Nurdin berharap dengan adanya Webinar ini masyarakat dapat mengetahui dan peduli akan situasi Covid-19 dan perkembangan vaksinasi Covid-19. Selain itu, masyarakat juga dapat ikut terlibat aktif dalam pencegahan Covid-19.
Pendaftaran webinar ini dapat diakses melalui Link https://bit.ly/Daftar_WebNas-Vaksin-C19_MUI_Sultra. Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Adhan, mengunggkap bahwa pihaknya telah menyiapkan Aplikasi Zoom Meeting berkapasitas 1000 partisipan dan juga Link Youtube MUI Sulawesi Tenggara agar kegiatan ini dapat diikuti secara luas oleh masyarakat. (***)
Komentar