Potretterkini.id, KENDARI – Sebanyak 196 mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan berbasis domisili dan tempat kerja selama 40 hari.
Rektor Unsultra Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun M.Sc., Agric mengatakan, biasanya KKN pada semester genap tidak banyak, tetapi semester genap tahun ini jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya. Untuk lokasi pelaksanaan KKN disesuaikan dengan domisili dan tempat kerja mahasiswa. Sementara untuk keseketariatannya dilakukan secara digital menggunakan grup WhatsAap (WA) bersama dengan dosennya.
“KKN Unsultra dilakukan dua kali dalam setahun. Jadi setiap semester itu kite menyelenggarakan KKN. Untuk yang semester ini pesertanya 196 orang dan biasanya yang paling banyak di semester ganjil. Mereka akan melaksanakan KKN selama 40 hari pada lokasi mereka masing-masing,” ujarnya.
Untuk membekali para mahasiswa dalam melaksanakan KKN pihak kampus telah memberikan pembekalan yang dilaksanakan 14 Juli 2024 secara hybrid (offline dan online) dan dilanjutkan pembekalan di fakultas masing-masing. Selain itu, pihak kampus juga juga melaksanakan workshop bersama tim supervisi dan pembimbing, dalam rangka penyamaan persepsi dan membicarakan berbagai hal terkait dengan program kerja KKN Unsultra. Karena program kerja harus berdasarkan visi,misi dan prioritas serta permasalahan yang ada dilokasi KKN.
“Setiap kelompok harus merumuskan tema untuk penyusunan program kerja sesuai dengan visi misi fakultas serta permasalah di lokasi KKK. Kami juga memberikan peluang kepada mereka untuk menggelar kegiatan terpusat dan menyelesaikan masalah yang ada di lokasi tempat KKN sesuai kesepakatan mahasiswa dengan dosen pembimbingnya. Oleh karena itu sebelum KKN mahasiswa melakukan survei lapangan. Setelah itu dilaksanakan lah penyusunan program dan laporan hasil KKN nanti berbasis output bisa dalam bentuk produk,” tuturnya.
Sambungnya, kemudian dalam proses KKN tersebut ada tim monitor evaluasi yang nantinya mahasiswa akan melakukan seminar hasil pelaksanaan program KKN di setiap kelompok.
“Selalu saya katakan bahwa KKN ini adalah kesempatan atau tahapan bagi mahasiswa sebelum menyelesaikan studinya. Disinilah mereka momentum mereka untuk mendiagnosa permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Dismping itu kita diharapkan dari KKN juga dapat diperoleh masukan perbaikan kurikulum materi pembelajaran, informasi yang dapat ditindaklanjuti melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat serta dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (Redaksi)
Komentar