Potretterkini.id, MUNA -Menyorot terkait rencana Kunjungan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Kabupaten Muna ternyata masih terjadi polemik. Soalnya meskipun mayoritas penduduk Muna sepakat, masih ada juga segelintir orang yang menolak.
Aksi penolakan mereka sampaikan di media sosial dengan alasan berbagai hal. Menanggapi hal tersebut Bupati Muna L.M. Rusman Emba menyatakan bahwa itu adalah hal biasa dalam proses demokrasi.
“Itu merupakan hal biasa dalam proses demokrasi, mesti ada pro dan kontra. Namun demikian harus jelas apa alasan dia menolak, kita bisa diskusikan,” ungkap Rusman, Kamis, (04/03/2021).
Mantan Senator DPD RI ini menegaskan, bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Muna hari ini semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Pemda Muna pasti mempertimbangkan berbagai hal soal untung rugi dalam mengambil kebijakan, termasuk soal kedatangan mentri LHK.
“Kegiatan ini tentunya dapat membawa keberkahan bagi daerah dan masyarakat dalam hal peningkatan ekonomi. Apalagi dengan kedatangan Mentri LHK di Kabupaten Muna tentunya menjadi angin segar bagi kita utamanya dalam penataan lingkungan hidup, juga membuka lapangan kerja,” katanya.
Rencana kedatangan Mentri LHK Siti Nurbaya pada 08 Maret 2021 dalam rangka penanaman jati nuklir yang berlokasi di kecamatan tongkuno tepatnya desa Lakologou. Agar program ini berjalan dengan baik, Pemda Kabupaten Muna bekerjasama dengan PT. Seleraya Agri sebagai investor.
Bupati Muna menegaskan bahwa masyarakat akan terlibat serta mendapatkan keuntungan untuk itu. “Insya Allah masyarakat akan lebih diuntungkan dengan program ini. Sebab di sela-sela jati bisa ditanami jagung dan Kacang Ijo,” jelas Rusman.
Kontributor: Kafarun
Komentar