Kisruh Antar Pendukung Paslon diPilkada Muna, ini Tanggapan Bariun

Politik711 Dilihat

Potretterkini.id, MUNA- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020, dinantikan oleh rakyat dalam rangka memilih pemimpinnya. Dari proses itu sebagai rakyat Sultra diberi ruang untuk menentukan pilihan siapa yang terbaik untuk memimpinya kedepan.

Begitu pula sebagai pasangan calon (Paslon) bupati maupun wakil bupati berhak untuk meyakinkan rakyat yang akan memilihnya melalui ruang-ruang yang telah disediakan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna sebagai lembaga yang diamanahkan oleh negara untuk menyelenggarakan Pilkada telah melaksanakan tugas itu dengan baik.

Melalui KPU Paslon Bupati dan wakil bupati diberikan ruang dalam menarik simpati rakyat untuk mendukungnya melalui sosialisasi, kampanye dan debat publik. Tentu ajang itu dapat dijadikan sarana untuk mengadukasi masyarakat dalam pendidikan politik yag santun dan demokratis, dengan tidak mempertotonkan perpecahan kekeluargaan seperti kekisruhan pergesekan antar pendukung.

Hal ini diungkapkan salah satu oTokoh masyarakat Muna LM Bariun selaku pakar politik dan Hukum Tata Negara Sulawesi Tenggara dalam sebuah wawancara potretterkini.id.

Menurut direktur Pascasarjana Unsultra ini, bahwa kekisruhan tidak boleh dibiarkan sampai berlarut-larut karena bisa mencederai Pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang. Dalam menghadapi perkara ini butuh peran dari berbagai stakeholder utamanya Plt Bupati Malik Ditu sebagai pembina politik didaerah agar kembali mendamaikan situasi secara kondusif. Sehingga tercipta suasana yang damai dan sejuk.

“Untuk menciptakan suasana agar lebih kondusif maka butuh peran pemerintah dalam hal ini Plt Bupati harus bisa mengkomunikasikan perangkat yang ada seperti Kapolres, Dandim untuk menjamin keamanan dan ketertiban. Dan perlu juga diperhatikan bahwa langkah pencegahan itu harus diutamakan, jangan nanti sudah terjadi gesekan baru mau bertindak” ungkapnya.

Lebih lanjut Advokat sekaligus dosen Unsultra ini, menyampaikan, bahwa para Pasangan Calon (Paslon) harus mampu memberikan edukasi kepada pendukungnya. Jika tidak demikian maka langkah-langkah aparat keamanan dalam mensterilkan keadaan akan terhambat.

“Dalam menciptakan suasana kondusif Paslon juga harus memberikan edukasi kepada pendukung atau simpatisannya. Jangan sampai Paslon juga tidak mampu mengendalikan pendukungnya bahkan mungkin diprovokasi.

“Kalau hal ini terjadi maka untuk menciptakan suasana yang kondusif akan terhambat, Pihak keamanan pun akan kesusahan dalam menertibkan keadaan. Perlu juga diketahui bahwa pilkada ini bukan untuk gontok-gontokan tapi ini pesta demokrasi untuk pemimpin kita kedepan agar Muna lebih maju dan mandiri” ungkapnya.(Gafar/Ismed)

Komentar