Potretterkin.id, MUNA– Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) melalui ketuanya Zuhdi Mulkian, S.Pd menilai ada serangkaian manuver berbahaya untuk merusak kredibilitas dan Legitimasi Komisi pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara yang Independen dan Mandiri dalam Pilkada Kabupaten Muna tahun 2020.
Indikasinya mencoba menghembuskan kabar yang didasarkan pada asumsi subjektif, kecurigaan dan cenderung menjustifakasi bahkan sangat Provokatif dengan menuduh Lembaga KPU telah menjadi Humas salah satu Peserta pemilu.
“Kalau ada Bukti Ketua KPU Muna merangkap Jubir salah satu Pasangan Calon langsung saja kumpulkan bukti otentiknya laporkan ke DKPP, Gampang kan??. Ingat Kalau gelagat “Hukum Rimba” seperti ini ingin diterapkan di Pilkada Muna maka sangat berbahaya dan mengancam keberlansungan proses Demokrasi di bangsa ini. Dan Kalau ada seperti itu maka mereka adalah itu adalah “Begal Demokrasi” tegas Zuhdi Mulkian, Kamis (1/10/2020).
Menurutnya, KPU sudah bekerja atas dasar Undang-Undang dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang sangat spesifik sehingga apabila ada pihak-pihak yang merasa dirugikan maka sebagai Warga Negara yang paham dan taat Hukum mestinya menggunakan Ruang-ruang yang telah disediakan oleh undang-undang” Ungkapnya
Ditanya soal bagaimana Sikap Pemuda Muhammadiyah terkait pernyataan Jubir RAPI yang akan mengepung Rumah Ketua KPU Muna yang Juga Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Muna, Presiden Mahasiswa Unhalu Periode 2006-2007 ini menanggapi dengan santai. “Nda mungkinlah Pasangan RAPI punya pikiran “sekerdil” itu apalagi Wakilnya sangat paham Ajaran Agama Islam.
“Sekali lagi Saya Tidak Percaya Rajiun – La Pili (RAPI) meminta Jubirnya bicara seperti itu di media,” terangnya.
Zuhdi menambahkan, bahwa ia yakin bahwa apa yang disampaikan oleh bukanlah buah dari pikiran tim RAPI tetapi sebagai inisiatif pribadi JUBIR. “Boleh Jadi ini inisiatif Pribadi Adinda saya Wahidin Kusuma Putra, meskipun sesungguhnya apa yang disampaikan oleh seorang Juru Bicara itu harus serba hati-hati karna bagaimanapun juga JUBIR itu dikuasakan untuk menyambungkan Komunikasi ke Publik baik secara langsung ataupun lewat media Masa.
Intinya dengan kejadian itu Pasangan (RAPI) harus sering-sering mengedukasi kembali JUBIRNYA agar informasi yang dilempar ke Masyarakat tidak “serampangan” karna ini justru akan merugikan Pasangan calon” Sambungnya.
Pemuda Muhammadiyah Muna berharap apabila ada hal-hal yang dianggap kurang berpihak terhadap siapapun baik Pasangan Calon Partai Pendukung ataupun simpatisan dalam kaitannya dengan Pilkada Muna ini kita mengedepankan hal yang persuasive, bukan provokatif.
“Gunakanlah cara-cara persuasive dalam menyelesaikan berbagai polemik yang terjadi jangan langsung pakai cara-cara membabi buta apalagi sampai masuk pada ruang-ruang Pribadi ketua KPU. janganlah seperti itu, itukan cara-cara Kolonial dizaman Penjajahan” sebab sekarang ini masyarakat sudah sangat cerdas menilai pemimpinnya” tegasnya.
Pemuda Muhammadiyah berharap Pilkada Muna tahun 2020 ini berjalan dengan damai dan mengedepankan rasa kekeluargaan serta jauh dari cara-cara Adu Domba yang dapat merusak tatanan sosial yang sudah ada.
“Marilah kita memanfaatkan Media Masa dengan bijak jangan gunakan Media sebagai sarana untuk menebar ujaran kebencian. Perang isu sah-sah saja sepanjang Isunya terkait Konsep dan Gagasan dalam Membangun Muna dan Program Kerja sampai dengan Lima Tahun mendatang”Ungkapnya.
Lebih lanjut dia, menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat Muna untuk tetap teduh dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang ada.
“kita sebagai masyarakat Kabupaten Muna jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang. Kita percayakan kepada KPU sebagai pihak yang ditugaskan oleh Negara untuk menyukseskan Pilkada Muna tanggal 09 Desember 2020 kedepan” pungkasnya.
Kontributor Muna: Kafarun
Komentar