Potretterkini.id, MUNA- Elektabilitas pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati muna LM Rusman Emba dan Bachrun Labuta, semakin hari makin meningkat. Hampir setiap hari kelompok masyarakat dari berbagai belahan jazirah muna menyatakan dukungan terhadap Paslon dengan akronim TERBAIK ini.
Kondisi ini membuat kubu rivalnya menjadi resah olehnya itu, dihembuskanlah isu dinasti dan Oligarkhi untuk kembali meraih simpati masyarakat Muna oleh Tim salah satu paslon rival.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Jubir RAPI Wahidin Kusuma Putra dalam konfrensi persnya pada salah satu media online di Muna. Ia menyinggung soal pemerintahan dinasti dan oligarkhi yang dilakukan oleh Ridwan Bae, beserta keluarganya.
Kondisi ini menimbulkan reaksi bagi Juru bicara (Jubir) Paslon LM Rusman Emba dan Bahrun, La Ode Rifains Tuani. Menurutnuya apa yang disampaikan oleh Jubir RAPI adalah sebuah asumsi yang tidak berdasar.
“Itu adalah pemikiran yang keluar dari sang jubir yang panik dengan kondisi yang ada. Sudah tidak ada bahan untuk menyerang petahana akhirnya sembarang mereka bikin isu,” ungkapnya.
Sesungguhnya, katanya, yang menerapkan politik dinasti dan oligarkhi adalah figur yang disebelah ini, saat menjadi bupati di Muna Barat. Dimana mengupayakan adiknya untuk jadi ketua DPRD Muna Barat, kemudian kadis-kadis disana juga berasal dari lingkaran keluarganya. Jadi semakin ia menghembuskan isu oligarkhi semakin membuka aib diri sendiri.
“Saya khawatir ini menjadi senjata makan tuan.Kalau beliau betul-betul mengabdi kepada rakyat harusnya membersamai masyarakat Muna Barat sampai selesai periodenya.
“Kalau betul-betul mau mengabdi kepada rakyat harusnya selesaikan dulu periode di Muna Barat, kalau perlu sampai dua periode. Tidak ada bedanya kok rakyat Muna Barat dengan Muna,”paparnya.
Menurutnya, pembangunan Muna Barat hari ini tidak seperti yang digembar-gemborkan di Media. Siapa bilang Muna Barat hari ini sudah maju. Bagi dia itu belum, sebab tolak ukurnya tidak jelas. Sudah 6 tahun jadi Bupati mulai dari Pelaksana Jabatan (Pj) sampai terpilih Bupati yang dipilih oleh Rakyat, yang dibangun hanya jalan raya.
Hal yang senada disampaikan oleh relawan Mafiaso Pecinta Rusman (MPR) Agus Minardi, bahwa tampilnya mantan Bupati Mubar ini di Muna adalah untuk menciptakan oligarkhi yang ada di Jazirah Muna. “ Saat ia jadi Bupati di Muna Barat ia menjadikan adiknya menjadi Ketua DPRD Mubar.
Kemudian belum selesai menjabat sebagai Bupati Muna Barat ia sudah calon bupati di Muna. Ini adalah semata-mata menjadi batu loncatan untuk menjadi gubernur kedepan. Sambungan Agus, terkait pembangunan Muna Relawan Mafiaso Pecinta Rusman ini menyatakan Bumi Sowite hari ini telah mengalami perkembangan dibawa kepemerintahan Rusman Emba – Malik Ditu.
Dengan Pembangunan Masjid Kuning telah menghidupkn perekonomian Muna karena ramainya pengunjung hampir tiap hari. Melanjutkan pembangunan Rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Melanjutkan pembangunan pasar untuk memacu pertumbuhan ekonomi Muna.
Dengan upaya yang beliau lakukan apa juga yang tidak bisa di apresiasi, saya khawatir sebagai orang Muna jangan sampai kita jadi orang yang tidak bersyukur” tuturnya. Lebih lanjut menyampaikan, bahwa dukungan dari tokoh-tokoh besar Muna seperti Mantan Bupati Muna dr LM Baharuddin, M.Kes, La Ode Arwaha merupakan dorongan nurani mereka terhadap petahana untuk melanjutkan pembangunan di Muna.
Ia menyayangkan tuduhan-tuduhan dari berbagai pihak, baik terang-terangan disampaikan kepada khalayak publik maupun lewat baik melalui media sosial. Menuduh sesepuh sekelas mantan bupati Muna mendukung seseorang karena materialistik itu sangat tidak pantas.
“Pak dokteri itu sosoknya religius, santun dan menjunjung tinggi adat dan Budaya Muna. Jangan sampai karena ambisi besar kita kualat sama orang tua,” tegasnya.
Kontributor Muna : Kafarun
Komentar