Potretterkini.id, MUNA- Sebagai warga negara harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan saling menghargai demi terwujudnya suasana hidup yang nyaman dan tentram. Begitulah kondisi yang harus direalisasikan dalam mewujudkan harmonisasi di masyarakat. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses demokrasi yang dihelat untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik dan demokratis.
Olehnya itu dalam pelaksanaannya tidak boleh mengesampingkan nilai-nilai moral dan kode etik dalam berdemokrasi. Beredarnya Informasi di masyarakat maupun media sosial terkait peresmian pasar sore roda di Desa Labone Kecamatan Lasalepa oleh oknun paslon menimbulkan reaksi dan keresahan warga.
Untuk memastikan kondisi tersebut kepala desa mengadakan penyelidikan di masyarakat sehingga mendapatkan surat undangan atas nama Pasangan Calon (Paslon) bupati dan wakil bupati muna.
Rencana pelaksanaan kegiatan itu akan digelar Senin 26 Oktober 2020 pukul 15.30 wita- selesai dengan rangkaian acara peresmian pasar sore dan gambus.
Menghindari terjadinya konflik di tengah masyarakat Pemerintah Desa Labone bersama BPD dan tokoh masyarakat mengajukan surat penolakan terhadap oknum atau kelompok yang hendak melaksanakan kegiatan tersebut.
Kepala Desa Labone La Ode Hayon di Konfirmasi Jurnalis Sultrakini.id, Senin (26/10/2020), menegaskan, bahwa kegiatan tersebut telah merongrong kewibawaan pemerintah desa Labone bahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Muna.
“Saya tau bahwa pasar itu adalah swadaya masyarakat tetapi kalau digunakan untuk kepentingan bersama harus melalui pemerintah setempat. Dengan hal seperti itu berarti mereka telah menginjak-injak pemerintahan yang resmi, baik pada Desa Labone maupun Kabupaten Muna.
Apa gunanya berada pada suatu wilayah tetapi tidak mengakui pemerintah di tempat atau wilayah itu. Jangan sampai ini berpotensi untuk melakukan pemberontakan pada pemerintahan yang sah, ini bisa berujung pada masalah hukum” Ungkapnya.
Lebih lanjut mengungkapkan, bahwa dirinya tidak melarang Paslon Bupati untuk melakukan orasi politik, tetapi kalau sampai meresmikan fasilitas umum itu yang ditolak. “Kalau mereka hanya sekedar melaksanakan orasi politik saya kira itu hal yang wajar. Tapi kalau sampai meresmikan pasar itu yang kami tolak.
“Kami khawatir jangan sampai terjadi kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Demi menciptakan kondisi yang kondusif, Kepala Desa Labone mengimbau kepada seluruh masyarakatnya agar menahan diri. Jangan sampai terprovokasi hal-hal tertentu yang bisa menyulut perpecahan sesama kita” Ungkaapnya.
Saat ini dirinya masih melaksanakan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk meminta tanggapan terkait kondisi ini.
Kontributor : Kafarun
Komentar