Potretterkini.id, KENDARI- Putry Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ayla Ali Mazi, tampil terbaik pada ajang pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Persatuan Tenis Meja (PTM) Mandiri antar Club Pelajar se- Sultra yang bertanding pada Minggu siang di Lippo Plaza Kendari (9/8/2020),
Babak penyisihan tunggal putra dan Putri, Ayla mewakili PTM Mandiri Kota Kendari, mampu mengalahkan lawan-lawanya hingga masuk babak semi final dan final melawan Club pelajar PTM Mandiri Buton Utara (Butur) La Ode Asrat.
Pertandingan yang sengit tersebut, dihadiri lansung Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ibu Gubernur Agista Ariany Ali Mazi selaku (Ketua KONI Sultra), Sekprov Sultra Nur Endang Abbas, Plt Kadikbud Sultra Asrun Lio, Sekwan DPRD Sultra Tri Prasetio, Kabid Sosbud Balitbangda Sultra, Ridwan Badallah, Karo Perkonomian Provinsi Sultra Yuni Nur Nalawati, Plt Kadis Dispora Sultra, Ashar, Sekum Koni Sultra, Tahir Kimi dan Pengurus Koni Sultra.
Siswa Pesantren Ummusshabri (Pesri) Kendari ini, babak semi final berhasil menumbangkan pemain dari Butur bernama Wawan dengan serangan smash yang bertubi-tubi hingga berakhir kemenangan Ayla Skor 3-1. Kemudian dilanjutkan babak Final.
Pada babak Final Ayla terus bertahan dan menunjukan kemahiran menahan bola serangan dari lawan yang bertubi- tubi. Ayla terus membalas melancarkan aksinya mengembalikan bola bergerak kencang dari posisi kanan ke kiri untuk melakukan pukulan.
Riak-riak suport tepuk tangan dan dukungan pun ke Ayla terus bergema. Ayla terus bersemangat mengimbangi skor lawan hingga dibabak akhir dikalahkan La Ode Asrat Pelajar dari Butur skor 3-2. La Ode Asrat meraih juara 1 dan Ayla Juara 2.
Kedua orang tua Ayla, Ali Mazi-Agista Ariany, sangat bangga melihat kemahiran Putrinya yang belum lama latihan baru sebulan sudah memiliki skil seperti itu, menangkis bola dengan baik bahkan mampu melancarkan serangan pukulan smash kepada lawannya yang begitu keras.
“Memang petenis meja lawan anaknya cukup kuat, namun anak saya mampu mengimbagi, mereka adalah putra putri terbaik kita atlet petenis meja yang perlu dikembangkan dan diberi suport, terus dibina, dibimbing dengan dukungan moril dalam meneruskan cita-cita mereka pada event- event kejuaraan selanjutnya baik daerah maupun nasional,” terang Ali Mazi.
Pelatih Ayla Ali Mazi, Dr Aslan dan Taslim, mengatakan, Ayla punya potensi untuk jadi petenis meja. Sehingga dari pelatih menginginkan Ayla untuk terus berlatih mengasah kemampuanya, Alhamdulilah selama ini terus berjalan latihan secara kontinu, namun karena adanya pandemic Covid 19, jadwal latihan tertentu, yang seharusnya harus banyak sparing sama orang karena pandemic maka kami batasi.
“Event ini adalah kader pemula, maka kami berani berpartisipasi mengikuti ajangnya dan kami tidak memiliki target juara hanya ingin melihat sejauh mana kemampuan latihan yang kami berikan selama ini, lalu kami evaluasi kekurangannya. Kalah menang itu persoalan lain konsekuensi dalam pertandingan intinya Ayla tampil dulu,” ujarnya.
Aslan menambahkan, suport orang tua Ayla (Ali Mazi red) sangat antusias, untuk itu dirinya akan berusaha semaksimal melatih Ayla agar bisa berprestasi pada ajang-ajang kejurda daerah maupun kejurda nasional.
Kejuraan Club antar pelajar se Sultra tersebut, dipimpin wasit PTMSI Sultra yang handal dan profesional.
Editor: La Ismeid
Komentar