Potretterkini.id, KENDARI– Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric, menerima kembali dua perwakilannya yang telah mengikuti program pertukaran internasional (international exchange program) pada Work Camp 2024 selama lebih kurang dua minggu di kota Geomodo, Korea Selatan.
Kedua perwakilan tersebut yaitu Anisa Rahmadhani, mahasiswa PGSD Unsultra dan Nur Aisyah, S.S., M.M., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsultra. Kegiatan ini merupakan implementasi program internasionalisasi Unsultra sekaligus sebagai bentuk kegiatan “Unsultra in Global Action: Dream to Become the Future University.
Andi Bahrun yakin dua perwakilan pada kegiatan level internasional yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara akan memperkaya pengalaman dan memperluas wawasan, sekaligus memperluas jaringan kerjasama internasional Unsultra serta dapat menjadikan Unsultra semakin dikenal di tingkat global.
Pengalaman Aisya dan Anisa dapat dibagikan kepada dosen dan mahasiswa lainnya sekaligus dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing dan bisa mengikuti program kegiatan level internasional, harapnya.
Nur Aisyah, S.S., M.M kepada media bercerita tentang pengalaman mengikuti kegiatan Work Camp 2024 di Korsel. Kegiatan selama di Korea Selatan antara lain perkenalan lingkungan dan mengunjungi Bironggil meruapakan gunung dimana terdapat banyak tanaman & tumbuhan obat-obatan. Hampir semua bahan baku obat di Korea berasal Bironggil.
“Kita mengetahui banyak jenis tanaman dan tumbuhan obat2an salah satunya seperti tumbuhan Ginger yang paling banyak kita temui. Kami juga sempat berkunjng sebuah sekolah yaitu SMA Yeonam dan di sekolah tersebut kami bnyak melakukan interaksi dengan siswa siswi dan salah satu kegiatan mendesain bersama papan nama disetiap rumah warga,” katamya.
Lanjutnya, salah satu momen juga paling menarik kegiatan Work Camp yaitu saat setiap peserta saling memperkenalkan budaya massing-masing. Kami dari Indonesia memperkenalkan beberapa makanan tradisional seperti Naswol produk UMKM Kopsa Chicken, produk jambu mente serta kain tenun kepada siswa siswa SMA Yeonam serta peserta workcamp internasional lainya.
Kegiatan ini menjadi momen memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Sultra sehingga dapat dikenal lebih banyak oleh masyarakat luar negeri atau mancanegara. Disamping itu kegiatan lain seperti hiburan untuk orang-orang tua di Geumodo, seperti bernyanyi dan menari bersama, sehingga kakek-kakek dan nenek di kota Geomodo terhibur.
Selanjutnya aktivitas lainnya yaitu memasang papa nama disetiap rumah dan memasang papan dengan tulisan dan bahasa dari berbagai negera serta Korea di setiap sudut kota Geomodo. Dan yang tidak kalah penting adalah diskusi dan sharing pengalaman sesama peserta yang berasal dari negara berbeda dan ragam budaya yang berbeda.
Aisyah juga menyampaikan kesan bahwa melalui kegiatan workcamp internasional dapat menambah banyak pengalaman dan wawasan baru terutama tentang keragaman berbagai negara dan lebih khusus Korea serta bisa menambah relasi pertemanan/ global sehingga networking meningkat.
“Kita lebih paham tentang kesukarelawan kepada masyarakat dan semoga pengalaman kami dapat memberikan motivasi kepada teman-teman dosen dan mahasiswa serta orang lain. Kami juga bersyukur bisa menjadi bagian dalam implementasi program internasionalisasi Unsultra dan bisa menjadi peluang pengembangan program studi perdagangan internasiobal FEB Unsultra,” harapnya.
Anisa Rahmadhani, yang juga merupakan mahasiswa PGSD Unsultra menyampaikan rasa syukur bisa bertemu dan menyatu dalam suatu kegiatan pengabdian dengan peserta dari berbagai negara. Suatu pengalaman yang susah dilupakan, karena menjadi perwakilan Indonesia sekaligus kampus Unsultra.
“Semoga banyak teman-teman mahasiswa Unsultra bisa ikut kegiatan internasional da n kegiatan pengabdian masyarakat bersama peserta dari luar negeri sehingga memperluas pergaulan dan jaringan,” ujarnya. (Redaksi)
Komentar