Dituduh Hina Etnis di Sultra, Amir Malik Laporkan Akun Facebook Gus gus di Polisi Pencemaran Nama Baik

Hukrim563 Dilihat

Potretterkini.id, KENDARI– Tak terima dituduh menghina salah satu etnis di Sultra, suku tolaki, seorang Desainer pakaian budaya Sulawesi Tenggara (Sultra) Amir Malik, alias Amirullah, melaporkan pemilik akun Facebook Gus gus di Penyidik Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sultra terkait pencemaran nama baik, pada Jumat (11/9/2020).

Kuasa Hukum Amir Malik, Abdul Syahrir SH MH, melalui ketersngan pers dengan awak media di Kendari, Sabtu (12/9/2020), menjelaskan, secara detail kronogis kejadian, bahwa kita sudah teliti akun facebook palsu atas nama Amir Malik dan kemudian gambarnya pake Amir malik dan diposting oleh Gus gus. Dimana tertulis dari Facebook itu bahwa amir malik itu telah menghina Salah satu suku di Sultra. Pada hal tidak, dan itu sudah dikroscek lebih dalam.

Ia adalah sebagai korban. Amir malik pun mengaku lanjut Shahrir, awal mengetahui tentang postingan tersebut, yakni pada tanggal 2 September 2020. Kejadian facebooknya dihacker atau disemarakan dengan identintasnya oleh Gus gus, tak lain nama lengkap inisialnya adalah (DE alias JR).

“Nah setelah kami teliti beberapa hal terkait bukti-bukti yang kami miliki melalui sreshot, amir malik ini jadi korban yang sengaja dilakukan seseorang yang tidak bertanggujawab menggunakan identitas dirinya.

Sehingga menindak lanjuti dari perkara ini, amir malik melaporkan pencemaran nama baik, hal ini jelas telah tercantum di pasal 27 dan 28 terkait UU ITE nomor 19 tahun 2016, disitu jelas, dipasal 27 ayat 3 bagi orang yang mentribusikan mentranformasikan yang tidak diketahui oleh orang. Selain itu jelas di pasal 28 ayat 2 terkait persoalan issue Sara.

“Jadi ini ketakutan Amir Malik, dia adalah orang tertuduh serta merta salah satu suku di bumi anoa pada halnya tidak. Nah setelah ingin mencoba melacaknya proses ini ada dugaan kita orang atau nama diakun Gus gus itu, yang membuat akun dan meposting foto amir malik dan membuat kalimat penghinaan suku, itu tidak benar adanya, bukan Amir malik,” terang Sharir yang juga pengurus Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kota Kendari, bagian Badan Advokasi Hukum.

Masih Syahrir, bahwa itu dikatakan dihacker Facebook Amir Malik, itu juga tidak, Karena kalau dihacker yang dilakukan oleh Gus gus, maka pasti ada laporan diemail pribadi Amir Malik. Dan ternyata akun facebooknya ini tidak dihacker juga. Berarti ada pembuatan akun facebook baru.

Tidak hanya itu, masih berhubungan kasus Amir malik, ada lagi akun palsu atas nama Udin Zainuddin memposting di akun Amir Malik, dia katakan begini, harus kita bicara, bilang saja yang posting akun Fardhan alias Rahman Ashar. Kemudian dia katakan lagi tanya saja sama Fardan, selanjutnya tulisnya lagi mala ee kita buang bicara Fardan dihacker,” ujar Sharir mencontohkan postingan Udin Zainuddin, melalui akun Amir Malik.

Lalu pertanyaanya, Amir malik ini belum pernah menyatakan kepada siapapun bahwa akun Fardan itu dihacker, terus kok orang ini bisa tahu anehkan.

“Si Zainuddin Udin kok bisa tahu bahwa ada ucapan si Amir Malik ini bahwa akun si Fardan ini dihacker. Logikanya dari mana dia ketahui. Kalaupum dia ucapkan itu kenapa bisa dia tahu bahwa ucapan ini kepada orang bahwa akun facebook Fardan itu dihack. Berarti orang-orang ini sangat dekat,” jelasnya.

“Berselang kemudian, akun Udin Zainuddin diganti lagi menjadi nama Ahmad La Ode, pada hal semalam masih Udin Zainuddin. Kami berpikir setelah ada pelaporan di Polda bahwa oleh Amir Malik dia mengetahui sehingga membuat akun lain lagi dan ini kecurigaan kami adalah orang yang sama.

“Jadi kami anggap pelaku utama dalam kasus ini adalah Gus gus yang sengaja membuat akun palsu yang mengatasnamakan seseorang. Nah kalau bercerita dengan Gus gus itu berhubungan dengan Fardan alias Rahman Ashar. Karena mereka ini berteman dalam sebuah bisnis dulu Gus gus ini tidak lain nama inisial lengkapnya DE alias JR,” katanya.

“Ini berdasarkan bukti kami kumpulkan dan kami laporkan di Polda, untuk selanjutnya kami serahkan kepada ke penyidik untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan berhubungan dengan UU ITE. Persoalam ini sudah lama dilakukan karena sudah beberapa orang menjadi korban dan diposting-posting.

“Tuduhan Amir malik perhinaan terhadap suku tolaki menurut kita tidak benar adanya. Selanjutnya kami serahkan kepada kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” sambungnya.

Sementara itu Amir Malik selaku (korban), menyatakan bahwa pukul 14.00-  23.00 wita dirinya menuju dipolda untuk diperiksa, dia sebagai pelapor. “Saya melaporkan pencemaran nama baik saya sebagai designer Sulawesi Tenggara, dimana saya dituduh oleh Gus gus bahwa saya mencemarkan nama suku tolaki.

“Saya pun tidak mengetahui berita itu, dan diberitakan saya itu lewat whatsaap (Wa) oleh teman saya, dan berita itu saya tau nanti pada tanggal 2 Desember 2020,” katanya.

Selama kejadian ini, dirinya tidak pernah menggunakan facebook, tidak perna mengotak atik facebook karena kesibukanya sehari-hari membuat kostum dan juga tidak punya waktu kirim berita dimedsos.

“Jadi saya bingung dengan masuk berita itu yang menghancurkan nama baik  saya dan tidak tahu menahu darimana asal usulnya berita itu. Sampai saya disebarkan yang menfitnah etnis yang ada di Sultra ini,” kesalnya sembari mengeluarkan air mata dengan kesedihan yang tak bisa ditahanya..

Ia mengaku bahwa dirinya adalah pelaku budaya yang bekerjasama semua suku yang ada di Sultra bahkan dia pulalah yang selalu membawa citra budaya Sultra ketingkat nasional. Masa saya sindiri yang akan menghancurkan suku saya yang ada di Sultra. Itu sudah tidak benar bagi saya dan saya orangnya yang tidak pernah sakit hati dengan siapapun,” pintahnya.

“Saya selalu rukun dan kerjasama dan memang keseharian saya beberapa bulan selalu kerjasama dengan suku tolaki dengan acara LAT yang ada di Sultra. Dimana Pengukuhan LAT Provinsi saya sebagai pembuat kostum adat Tolaki yang di pake saat pengukuhan di Salah satu hotel Kendari.

Dan juga kota kendari tanggal 12 ini yang sedang berjalan. Jadi dirinya banyak berkencimpung dengan suku tolaki selama ini. Tapi kok tiba saya dituduh melakukan hal seperti itu. Jadi saya pikir sudah dicemarkan nama baiknya dan repotasinya hancur di Sultra.

Pada hal saya ini yang selalu membawa, dan mempromosikan kain-kain tenun budaya kita yang ada di Sultra, baik itu muna, buton tolaki, bombana mekongga dirinya sering melakukan promosi tingkat nasional.

“Masa saya sendiri yang menghancurkam suku sendiri yang ada di Sultra. Kalau berbicara dengan konteks persaingam bisnis itu tidak ada hubungan dengan bisnis. Untuk itu, ia memintah kepada penegak hukum orang seperti ini tidak bisa dibiarkan harus ada efek jerah hukum dan harus diungkap secepatnya,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Rahman Ashari yang juga jadi korban hacker facebooknya mengatakan terkait postingan Gus gus mengatasnamakan Amir Malik, itu memang tercantum akun kamekoku kdi, dan akun itu adalah akun yang saya buat untuk promosi prodak saya, kala itu.

Dikatakanya,akun palsu facebook yang menamakan dirinya (Rahman Ashar) di postingan facebook yang lainnya yang selalu memposting hal- hal negatif sudah sejak tahun 2016.

Pada tahun 2017 akun ini saya sudah laporkan di Polda Sultra dan sampai detik ini belum ada perkembangan yang signifikan untuk menindak lanjuti laporan tersebut.

Tapi sejak tahun 2019, akun itu saya serahkan kepada Polda Sultra baik email dan unit nomor handphone. Jadi sampai detik ini tidak menggunakan media lagi apalagi facebook.

“Jadi terkait persoalan ada postingan kamekoku, kamekoku kdi, atau Rahman Ashar itu bukan lagi saya memposting, kalau postingan itu adalah akun palsu yang sengaja merusak nama baik saya yang sifatnya mengadu domba kepada seseorang.

“Kami sudah punya banyak bukti terkait postingan-postingan ancaman, dan bukti ini kami sudah serahakan ke Polda untuk ditindak lanjuti,” terangnya.

“Amir Malik dengan saya adalah satu paguyuban, dan niatnya ini orang mengadu domba kami dalam menghancurkan target bisnis kami kedepanya,” jelasnya. (Meid)

Komentar