Ciptakan UMKM Unggul Pemkot Jalin Kerjasama Kendari Preneur Latih Ratusan pendamping UMKM

Advetorial354 Dilihat

Potretterkini.id, KENDARI– Perhatian pemerintah Kota Kendari (Pemkot) terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat besar, berbagai strategis untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam membantu dunia usaha masyarakat. Tercatat sekira 42 ribu UMKM beroperasi. Namun ironisnya hanya beberapa UMKM saja masih tetap bertahan dan eksii saat kini.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disdagkop & UMKM) Kota Kendari, hanya sekira 12 ribu yang aktif menjalankan usahanya. Hal ini akibat ketidaksiapan UMKM dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, terhenti karena terjangan pandemi Covid yang sudah berlangsung dua tahun ini.

Salah satu upaya mengembalikan pemulihan sektor ekonomi masyarakat yang semakin terpuruk rersebut, Pemkot menjalin kerjasama melatih sekira 100 mentor untuk menjadi pendamping UMKM. Kehadiran para pendamping diharapkan bisa menumbuhkan kembali UMKM serta mewujudkan UMKM yang unggul.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, potensi UMKM diwilayah teritorialnya makim cukup tinggi. Itu terlihat dari banyaknya pelaku UMKM yang terdaftar dalam database pemerintah. Bukan hanya itu, meski telah terdampak pandemi UMKM masih mampu berkontribusi terhadap keuangan daerah dengan andilnya sebesar 60 persen dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Politisi Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Sultra ini berharap, kehadiran para mentor bisa memberikan pendampingan terhadap seluruh pelaku UMKM agar bisa survive dimasa pandemi ini. Bisa mewujudkan UMKM yang unggul sehingga bisa tumbuh bersama. “UMKM harus tumbuh,” ujar Sulkarnain Kadir, kemarin usai Bimtek Mentor UMKM di Zahra Hotel Kendari, kemarin.

Wali Kota Kendari berpose bersama dengan mentor peserta yang mendapat bimbingan teknis

Sambungnya, UMKM yang unggul dan bertumbuh bisa ditinjau dari pengetahuan dan wawasan para pelakunya. Sehingga diperlukan edukasi mengenai tiga kunci dalam berbisnis seperti poin, koin, dan join.

“Para pelaku UMKM harus diajarkan bagaimana dapat pointnya, berarti mereka harus punya nulai dalam produknya, kemudian dapat koin berarti usahan harus utung (harus profit) dan dapat join atau jaringan demi menjaga keberlangsungan usahanya,” kata Sulkarnain Kadir.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kendari Preneur, Syarif Maulana mengaku bimtek  dilakukan sebegai bentuk tindak lanjut dari uji kompetensi yang dilakukan oleh Badan Nasiosnal Sertifikai Prosfesi (BNSP) beberapa waktu lalu.

Lanjut dia, sebanyak 100 mentor UMKM dibekali pengetahuan soal bisnis dengan harapan ilmu yang didaptkan bisa diterapkan untuk pengembangan bisnis masing-masing dan juga untuk disharing kepada UMKM binaan. “Mereka akan ditugasi amanah satu orang mentor membina 10 UMKM, guna mewujudkan UMKM unggul di Kota Kendari,” kata Syarif.

Syarif menambahkan, selain pengetahuan soal bisnis, para mentor juga diharapkan bisa menjelaskan kepada binaanya terkait kurikulum berbasis 4 Go (Go Modern Go Digital Go Online Go Global) sebagai kurikulum resmi Kendari Preneur.

“Karena pendampingan adalah ruh dari sebuah program pemberdayaan UMKM, maka harapan terbesar setelah diadakannya bimtek ini para mentor bisa menjadi pendamping bagi bisnisnya dan bisnis UMKM binaan,” kata Syarif.

Pelaku UMKM Diedukasi Skill Photography

Pelaku UMKM selain mendapatkan pendampingan dari Kendari Preneur, juga kemudian diberikan edukasi pelatihan cara photography yang baik.

Ketua Kendari preneur, Syarif Maulana, menjelaskan, pelatihan photography sangat penting dilaksanakan dalam rangka mendorong UMKM di Kota Kendari agar memiliki skill photography bagi keperluan pengembangan usahanya.

“Foto dalam sebuah produk berperan penting untuk menunjang daya tarik konsumen. Tidak jarang konsumen membeli produk salah satunya karena foto produk yang eye catching, enak dilihat. Terlebih di pasar digital, foto menentukan keputusan konsumen,” kata Syarif, usai membuka pelatihan Photography di salah satu hotel di Kendari, kemarin.

Oleh karena itu, kata Syarif, Kendari preneur berinisiatif menyelenggarakan pelatihan ini sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi UMKM di Kota Kendari terkait keinginan memiliki foto produk yang bagus dan menarik.

Terpisah, Kepala Disdagkop & UKM Kendari, Muhammad Saiful berharap, pelatihan photography yang digelar pihaknya bisa meningkatkan skill Photography pelaku UMKM di Kota Kendari. Ia tak menampik, foto atau packaging menjadi salah satu kendala pelaku UMKM di Kota Kendari dalam memasarkan produknya.

“Kami sambut baik pelatihan ini. Mudah-mudahan dengan memiliko skil foto yang baik, UMKM kita bisa maju, produknya bisa laris sehingga usaha bisa berkembang,” kata Muhammad Saiful.

Pulihkan Ekonomi Walkot Wujudkan Swasembada Pangan

Untuk meningkatkan pemulihan ekonomi dan mendukung sektor UMKM tentu perlu dukungan sokongan hasil pertanian. Lahan tidur di Kota bertakwa ini masih cukup luas untuk dikelola dengan baik. Data dari Dinas Pertanian (Distan) Kendari  sekira 1.000 hektar lahan tidur dari 11 ribu potensi lahan pertanian yang ada. Atas dasar itulah, Pemkot berkomitmen untuk menggarap lahan yang tidak termanfaatkan itu.

Wali Kota Kendari melakukan uji coba bantuan alsintan oleh Kementan RI untuk petani

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, lahan tidur yang belum diolah tersebut sudah saat bergandengan tangan untuk dikelolah menjadi lahan pertanian dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Mendukung program swasembada pangan yang didengunkan Presiden Joko Widodo.

“Saya sudah instruksikan Dinas Pertanian untuk menginventarisir seluruh lahan tidur yang ada. Kita ajak masyarakat untuk memanfaatkannya agar lahannya bisa produktif dan menghasilkan bahan pangan. Minimal hasil (panen)-nya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Sulkarnain Kadir.

Kepala Distan Kendari, Sitti Ganef mengaku, pemerintah mulai kembali mengarap dan mengelola lahan tidur atau tidak terolah di Kota Kendari untuk dijadikan lahan baru penanaman padi atau jenis tanaman lain.

“Lahan tidur yang ada di Kota Kendari  saat ini sebagian besar sudah kita mulai garap. Kalau misalnya ada lahan-lahan kering, maka kami akan upayakan untuk dikelola dengan baik. Kebetulan kita ada program untuk penanaman jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan,” kata Sitti Ganef.

Sitti Ganef mengungkapkan, jumlah keseluruhan area pertanian di Kota Kendari ada sekitar 11 ribu hektar. Itu terdiri dari pertanian tanaman pangan, holtikultura, termasuk ada pertenakan didalamnya.

“Kita terus berusaha agar belasan ribu hektar bisa dikelola semuanya. Termasuk lahan tidur. Kalaupun ada lahan kering nanti bisa kita manfaatkan untuk ditanami padi gogo yang memang cocok di lahan kering dan bukan padi sawah, dan juga tanaman-tanaman holtikultura lainya,” ungkapnya.

“Swasembada pangan perlu keterlibatan pemerintah pusat dan daerah, untuk itu kami berkolaborai dengan Kementerian Pertanian (Kementan), menyalurkan bantuan pertanian, berupa benih, pupuk dan alsintan (alat dan mesin pertanian untuk kerja-kerja petani,” pungkasnya.

Strategis Pemkot Kendari Produksi Pertanian Organik

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir punya strategi khusus dalam memulihkan perekonomian daerah dimasa pandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya menjadikan pertanian organik (Beras Owoha) sebagai komoditas unggulan daerah.

Sulkarnain Kadir mengatakan, beras organik Owoha sengaja diproduksi dikawasan persawahan Amohalo mengingat  lahan pertanian Kota Kendari yang tidak terlampau luas. Saat ini, lahan sawah yang ditanami padi organik baru mencapai 450 hektar. Setiap hektar bisa menghasilkan gabah kering 4 – 5 ton.

“Pengembangan beras organik sangat penting agar hasil produksi petani memiliki ciri khas tersendiri dan menambah nilai jual hasil panen petani di Kawasan Amohalo Baruga. Selain dapat meningkatkan kesejahteraan petani, produksi beras owoha dapat mewujudkan ketahanan pangan dan akan berkontribusi positif terhadap penerimaan asli daerah (PAD),” kata Sulkarnain Kadir.

Wali Kota bersama dinas pertanian turun meninjau lokasi pertanian warga

Sebagai upaya mendukung pengembangan padi organik owoha, pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan dan bantuan kepada petani. Mulai bantuan bibit, pupuk dan alsintan (Alat dan mesin pertanian).

Selain itu, pihaknya juga akan segera merealisasikan Kolam Regulasi (Regulation Pool) dikawasan Nanga-nanga yang tidak berada jauh dengan kawasan persawahan Amohalo.

“Nanti kita akan bangun kolam regulasi yang salah satu fungsinya adalah mengairi lahan persawahan Amohalo. Saat ini kan kita hanya harap air hujan atau sawah hujan. Nanti kita rubah jadi sawah irigasi. Sehingga siklus panennya bisa menjadi lebih banyak, dari dua kali bisa menjadi tiga kali,” kata Sulkarnain Kadir.

Kepala Dinas Pertanian Kendari, Sitti Ganef mengatakan, pengembangan padi organik di Kota Kendari sangat tepat. Pasalnya, potensi lahan pertanian (sawah) tidak terlalu besar. Yakni hanya 700 hektar. Sehingga hasil panen yang diharapkan memiliki ciri khas tersendiri agar bisa jadi komoditas unggulan.

Sitti Ganef menyebut, padi (beras) organik amohalo memiliki beberapa keunggulan lebih dari beras lain pada umumnya. Beras organik amohalo memiliki tekstur lebih lembut, memiliki bulir padi lebih besar dan aman untuk dikonsumsi karena dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk kimia.

“Beras organiik pakai pupuk kandang, pupuk hijau atau kompos. Jadi bebas dari zat kimia. Saya sarankan masyarakat untuk mengkonsumsi beras jenis ini apalagi asalnya dari daerah kita sendiri. Supaya petani kita untung, masyarakat kita juga bisa sehat,”jelasnya. (ADV)

Komentar