Potretterkini.id, KENDARI- Unsultra terus berkinerja yang baik untuk kembangkan kualitas dan kuantintas dalam dunia akademik. Hal ini guna meningkatkan produktifitas dan daya saing menjawab kebutuhan pasar kerja, serta pengembangan iptek, secara optimal dan berkelanjutan.
Salah satunya trik digelorakan sesuai amanah institusi perguruan tinggi adalah akademik, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si pada saat kegiatan penyerahan kontrak penelitian sumber dana internal Unsultra yang dirangkaikan dengan silaturahmi sivitas akademika Unsultar bertajuk “ Pengembangan Karier Dosen dan PTS” mengapresiasi perhatian pihak Yayasan Dikti Sultra dan Rektor Unsultra terus mendukung dosennya dengan mengalokasikan dana untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Jasruddin berharap, seyogianya penelitian oleh dosen harus sesuai dengan roadmap program studi dan dikomparasikan secara ketat agar benar-benar diperoleh proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berkualitas serta produknya bisa berkontribusi pada peningkatan publikasi jurnal nasional maupun internasional.
Eksistensi kampus Unsultra saat ini, sambungnya, sebagai Perguruan Tinggi Swasta terbaik di Sultra harus dipertahankan.
“Alhasil sejak kepemimpinan Rektor Unsultra Pro Andi Bahrun, kampus kita ini, banyak melakukan terobosan baru baik dari sisi sarana prasarana, kualitas SDM yang memadai dan berdaya saing, terlebih lagi terbangunnya kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada diluar negeri,” ujat Kepala LLDIKTI IX , Prof. Dr. Jasruddin, M.Si saat menyerahkan kontrak penelitian dana internal Unsultra kepada sejumlah dosen Unsultra disaksikan oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc,Agric, dan Sekretaris LLDIKTI, Drs. Andi Lukman, M.Si di Gedung Workshop and Training Center (WTC) Unsultra, (7/5/2021)
Olehnya itu, sebagai pinpinan kopertis wilayah IX, ia memahami masih banyak dosen PTS dengan jabatan fungsional rendah, oleh karena itu bagi teman-teman yang belum memiliki jabatan fungsional segra mengurusnya, bagi mereka yang dosen yang jabatan fungsional asisten ahli yang sudah lebih dari dua tahun apalagi yang lama, untuk membuat karya ilmiah dan mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Selain dosen yang bergelar doktor berusaha menjadi Guru Besar atau profesor. Saya berharap kepada pak Rektor dan Ketua Yayasan bisa mendorong dosen-dosen kita untuk menempuh gelar yang paling tinggi.
“Sistem pendidikan kita sekarang makin terbuka, pemerintah telah berusaha membuat regulasi pembelajaran “Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar” artinya belajar tanpa ada batas,” jelasnya.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc.Agric. menyatakan dosen Unsultra harus memiliki skill dan keterampilan yang mumpuni, untuk pihaknya terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk berinovasi dan menghasilkan karya yang bisa dikosumsi oleh publik sehingga kampus Unsultra memiliki nilai tambah.
Kepala LLDIKTI dan Ketua Yayasan telah mendukung dosen melalui pendanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, tinggal dosen memanfaatkan kesempatan dengan melakukan penelitian dikoptasikan menjadi publikasi jurnal nasional bahkan internasional.
“Saya semakin optimis teman-teman bisa bangkit untuk menghasilkan gagasan dan karya-karya monumental karena hamper 50 dosen terlibat dalam penelitian dan sekitar 20 dosen terlibat pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat,” paparnya.
Menurutnya hasil kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini akan lahir berbagai luaran dalam bentuk jurnal, bahan ajar, HAKI untuk perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Saya yakin akan berimplikasi pada perbaikan karier dan kesejahteraan dosen, perbaikan proses pembelajaran, peningkatan daya saing Unsultra.
“Kami terus berkomitmen bertekad kuat untuk melakukan terobosan berinovasi, melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholder pemerintah dan perguruan tinggi lain. Klasterisasi oleh Kemendikbud Unsultra mendapat pridikat PTS terbaik,” Pungkasnya. (La Ismeid)
Komentar