Bupati Muna Soroti Kemiskinan Struktural, Fokus Bangun Tiga Sektor Strategis

Berita606 Dilihat

Potretterkini.id.MUNA– Pemerintah Kabupaten Muna mulai memetakan ulang arah pembangunan daerah. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026 yang digelar di Galampano Kantolalo, Rabu, (9/3/2025), Bupati Muna Bachrun Labuta menegaskan pentingnya menyusun prioritas berdasarkan realitas lapangan dan bukan sekadar formalitas tahunan.

Didampingi Wakil Bupati La Ode Asrafil dan Sekda Muna Eddy Uga, Bachrun mengungkapkan bahwa visi-misi saat Pilkada 2024 kini mulai diformulasikan dalam rencana kerja pemerintah daerah. “Alhamdulillah, terpilih maka RKPD akan disusun sesuai dalam RPJMD lima tahun ke depan,” kata Bachrun, dalam pidato pembukaan Musrenbang.

Musrenbang ini dihadiri jajaran Forkopimda, seluruh Kepala OPD, camat, lurah, kepala desa, dan tokoh masyarakat. Kepala Bappeda Muna, Ahmad Yani Biku, menekankan bahwa penyusunan RKPD 2026 mengusung tema: Peningkatan infrastruktur dasar dan pembangunan SDM untuk mengembangkan produktivitas swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi inklusif berbasis sumber daya alam berkelanjutan.

Tema ini, menurut Yani, lahir dari akumulasi aspirasi masyarakat melalui Musrenbang tingkat kecamatan, forum konsultasi publik, forum lintas OPD, hingga pokok pikiran DPRD. Semuanya diselaraskan dengan arah pembangunan provinsi dan nasional.

Namun Bachrun tak menutup mata pada fakta getir. Ia menyebut kondisi keuangan daerah tengah dalam situasi pelik, akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang memangkas ruang fiskal di daerah.

Lebih tajam lagi, Bachrun menyinggung soal lemahnya pembangunan akibat mentalitas struktural yang justru mempertahankan masyarakat miskin demi terus mendapat kucuran dana pusat. “Muna harus dibangun pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Pengabaian tiga sektor ini mengakibatkan tingkat kemiskinan masih tinggi,” tegasnya.

Sebagai birokrat yang telah malang-melintang sejak menjadi Wakil Bupati hingga akhirnya memimpin sebagai bupati definitif, Bachrun menyatakan telah mengantongi peta permasalahan Muna. Kini, katanya, saatnya membalikkan arah pembangunan agar tidak terjebak dalam siklus bantuan dan subsidi tanpa daya saing.

Musrenbang kali ini tak sekadar menyusun program. Ia menjadi panggung bagi Bupati Muna untuk menyampaikan kegelisahan struktural pembangunan daerah: bahwa akar masalah bukan semata pada kurangnya dana, melainkan pada pola pikir dan arah kebijakan yang tak menyentuh jantung persoalan.

Kontributor: Aswin Rudi

Komentar