BEM STMIK Catur Sakti Kendari Tolak Pembelajaran Online Hingga Berlansung  2022

Pendidikan799 Dilihat

Potretterkini.id, KENDARI– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Catur Sakti Kendari menolak kebijakan pemerintah jika pembelajara online berlansung hingga Tahun 2022 mendatang  sebab pelajar dan juga mahasiswa sudah Jenuh dengan adanya proses pembelajaran secara daring atau online.

“Semua elemen baik dosen ,Guru ,pelajar dan mahasiswa Sudah Menginginkan Pembelajaran tatap muka Segera Di Realisasikan. Perlu diketahui, pembelajaran daring Ini sudah diberlakukan hampir selama dua tahun dan sangat-sangat tidak efektif,”  tegas Ketua BEM STIMIK Catur Sakti  Abd Wahid Akhyarudin kepada media.

Akyarudin dengan lantang menyatakan, pembelajaran daring tidak menjadikan generasi bangsa paham akan kondisi yang sesungguhnya dialami. Sedangkan yang lebih penting dari itu membentuk karakter dan mental genepadarasi muda untuk terus berkembang dan berguna bagi Bangsa Dan Negara.

Proses vaksinasi pun telah dilakukan oleh BEM Bekerja Sama Dengan pihak-pihak Terkait pun terus berjalan guna menunjang adanya pembelajaran tatap muka sebagai Persyaratan Pembelajaran tatap muka.

Gerakan Vaksinasi pun telah menjadi Gerakan Nasional BEM agar Pembelajaran tatap muka Segera di Laksanakan Di Tahun 2022.Dan mendesak Kemendikbudristek untuk membuat peraturan terkait sistem dan juga konsep belajar offfline.

Perwakilan Mahasiswa dan juga pelajar selaku subjek dalam proses belajar ini harus dilibatkan penuh dalam pembentukan peraturan dan grand design secara umum. Agar Regulasi Sistem pendidikan Negara Kita Betul-Betul Sesuai dengan kebutuhan dan Keinginan Industri.

BEM STMIK Catur Sakti Kendari yang tergabung di Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara. Bahwa BEM Nusantara Telah Membuat Gerakan Serentak bersama-sama BEM-BEM lainya Untuk Menyebarkan tagar #2022tolakbelajaronline di berbagai media sosial yang dimiliki.

Dan Berharap pada Pemerintah Republik Indonesia Untuk segera Mengevaluasi pembelajaran daring ini yang kesiapan Fasilitas dan Sarana Prasarana yang Belum matang. (Red)

Komentar