Potretterkini.id, KENDARI– Terekploitasi wadah Cipayung plus, Mahasiswa Kendari berinisiasi mendeklarasi Civil Society Forum. Lembaga ini sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) yang siap mengawal perjalanan bangsa.
Demikian yang diungkapkan Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) La Ode Mustafa, di sela acara silahturahmi dan deklarasi, di Salah Satu Warkop di Kendari, Minggu (19/10/2020).
Organisasi Kepemudaan (OKP) yang tergabung dalam kelompok Civil Society Forum yaitu, Gerakan persatuan Mahasiswa Indonesia (GPMI),Himpunan Mahasiswa Indonesia (HAMI), Himpunan Mahasiswa Pembela Rakyat (HMPR), Gerakan pemuda Sulawesi tenggara) (GPS) Sultra. Gerakan Nasional Mahasiswa indonesia (GMNI), Lembaga Pemerhati Infrastruktur Daerah dan Anti Korupsi (LEPIDAK) Sultra, Gerakan Persatuan Mahasiswa Indonesia (PMI).
La Ode Mustafa, menjelaskan, kiprah organisasi ini dibentuk ada tiga misi utamanya yang menjadi tujuanya, yaitu menjaga Ideologi Pancasila, ikut serta mengawal isu-isu lokal maupun nasional
dan menjaga keamanan dan ketertiban Negara Kesatuan Repubulik Indonesia (NKRI) dari ancaman luar.
Diharapkan, terbentuknya perstuan organisasi-organisasi ini dapat memperkokoh marwah perjuangan pemuda dan mahasiswa, bergerak serentak dalam satu wadah dalam satu perhimpunan dalam pergerakan terorganisir masif dapat memperkuat perjuangan mahasiswa.
“Kami terinspirasi dari gerakan – gerakan yang di bangun oleh Cipayung Plus, menyatukan kekuatan lalu bergerak bersama. Dengan terbentuknya wadah ini, kedepan dalam perjuangan kami akan bergerak dengan massa yang lebih besar,” katanya.
Sementara Dewan Pembina GPMI Alfin, menyatakan, dalam perjalanan tokoh pemuda, Budi Utomo pada tahun 1908, Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, yang mengantarkan kemerdekaan Indonesia itu investasi terbesarnya adalah kaum pemuda.
“Banyak korekan pemuda di republik ini dari sejarah telah terjadi, maka tugas kita pemuda adalah menduduki garis struktural keorganisasian serta mengantisipasi agar bisa menjaga nama baik marwah organisasi dalam menjaga peran pemuda itu sendiri,” jelasnya
Tentu dengan melihat kondisi saat ini, sambung Alfin, mahasiswa yang bergerak atas dasar solidaritas sebagai organisasi gerakan kontrol sosial yang peduli atas ketidakadilan, menyatukan tekad dan memantapkan hati untuk melakukan agen perubahan dan kontrol sosial kemasyarakat. (Meid)
Komentar